Ambon, — Desakan untuk penanganan hukum yang tegas dan transparan kembali mengemuka di Kota Ambon. Sejumlah pemuda yang mengatasnamakan perwakilan masyarakat Seram Bagian Timur (SBT) dan Kepulauan Kei menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Maluku, Senin (24/11/2025), menyusul insiden pembacokan terhadap seorang warga SBT, Gozi Rumain (23), di Lorong Putri, Batu Merah, pada 19 November lalu.
Aksi berlangsung tegang. Massa sempat terlibat saling dorong dengan aparat keamanan ketika berupaya memasuki area kantor gubernur. Namun, situasi berhasil dikendalikan dan unjuk rasa tetap berjalan damai.

Menuntut Kepastian Hukum
Dalam orasinya, koordinator aksi Aldi Kolatfeka menegaskan bahwa kasus ini harus ditangani secara serius dan transparan. Ia menyebut pola penanganan konflik dan kekerasan di Ambon sering kali berujung tanpa kejelasan.
“Ada banyak kasus yang tidak selesai dengan baik. Kami tidak ingin insiden ini menjadi satu lagi kasus yang ditutup tanpa kejelasan. Pelaku harus ditangkap,” ujar Aldi.
Ia mengakui bahwa Polda Maluku sudah memeriksa enam saksi. Namun massa kesulitan mempercayai proses yang berjalan.
“Kami mencium adanya upaya mengaburkan proses penyelidikan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Karena itu, kami meminta Gubernur turun tangan mengawal penanganan kasus ini.”
Kronologi: Dari Pesta Kampung ke Kekerasan Dini Hari
Informasi yang dihimpun menyebut insiden bermula dari bentrok antar kelompok pemuda saat pesta di Lorong Galong, Wara. Bentrokan dihentikan karena saling lempar batu.
Gozi dan tiga rekannya berjalan meninggalkan lokasi dan menuju depan SMP Muhammadiyah. Namun mereka dihadang sekitar 20 pemuda dan dikeroyok. Gozi berhasil melarikan diri ke arah Lorong Putri, namun di lokasi itulah ia diserang kembali oleh dua pemuda berboncengan motor.
“Pelaku yang membawa parang turun dari motor dan langsung membacok korban,” ungkap sumber kepolisian.
Gozi mengalami luka serius di telinga kiri, dahi, lengan, dan pinggang. Ia dilarikan ke RS Bhayangkara Ambon dan telah menjalani operasi. Kondisinya disebut membaik.
Polisi Bergerak, Wagub Ikut Turun
Kapolresta Pulau Ambon dan PP Lease, Kombes Pol Yoga Putra Prima Setya, membenarkan bahwa pembacokan tersebut berkaitan dengan bentrok pemuda. Ia memastikan penyelidikan tengah berjalan untuk memburu para pelaku.
Kasus ini juga menarik perhatian Pemerintah Provinsi Maluku. Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, telah menjenguk Gozi Rumain di RS Bhayangkara pada Jumat (21/11) dan meminta Polda Maluku mempercepat penangkapan pelaku.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Provinsi Maluku belum memberikan pernyataan resmi atas tuntutan massa aksi.
Korban Minta Keadilan, Massa Tak Akan Diam
Para pemuda SBT dan Kei menegaskan akan terus mengawal kasus ini sampai keadilan ditegakkan.
“Kami tidak ingin kekerasan antar pemuda kembali meluas. Penanganan hukum harus cepat, jelas, dan transparan,” kata Aldi.
Kasus ini menambah daftar panjang kekerasan antar kelompok di Ambon yang kerap berulang, memicu kecemasan publik, dan sering kali berakhir tanpa penyelesaian menyeluruh.
