TITASTORY.ID – YUTER RUMASOAL (43) Pemuda asal Negeri Neniari, Seram Bagian Barat ini adalah seorang tenaga kesehatan bantuan di daerah pedalaman pegunungan Seram Bagian Barat.
Yuter, adalah seorang mantri. Ia telah menekuni pekerjaan sebagai tenaga kesehatan selama belasan tahun di kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Pekerjaan yang Ia tekuni saat ini adalah modal dari pengalaman yang didapat dari petugas Puskesmas Kecamatan. Disana Yuter diajarkan oleh petugas cara melayani pasien yang sakit, seperti mengecek suhu tubuh dan darah, suntik pasien, maupun obat sesuai dengan keluhan pasien.
“Yang bantu masyarakat untuk pengobatan itu beta(saya), meski beta punya pendidikan hanya lulusan SD. Jadi beta belajar obat juga adalah obat desa, itu karena beta belajar dari pengalaman sedikit. Namun beta selalu bertanya dari petugas kesehatan jika beta seng (tidak) tahu, bagaimana membeli obat jadi beta mendapat arahan dari petugas kesehatan,”ungkap pria 43 tahun itu.
Yuter menceritakan, pengalamannya diajarkan terus menerus oleh petugas kesehatan baik dokter maupun nakes di Puskesmas bagaimana menjadi petugas kesehatan.
“Selama ini beta sebagai kader Posyandu merasa prihatin dengan masyarakat, mungkin karena petugas kesehatan jarang datang kesini, akhirnya beta sebagai kader posyandu, bisa melihat masyarakat karena pengalaman yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk beta sehingga beta bisa tahu obat,”ujarnya.
“Mungkin karena akses jalan yang tidak ada jadi petugas kesehatan seng (tidak) datang ke Negeri Neniari dan Desa-desa Lainnya di Pegunungan,”tambahnya.
Sebelum menjadi bantuan Nakes di Desa-desa di Pegunungan Taniwel Seram Bagian Barat, Yuter adalah seorang petani yang biasanya mengelola tanaman di kebun milik keluarganya.
Dengan pengalamannya selama 15 tahun, Ia bisa melayani masyarakat di Desa-desa di Pegunungan Seram Bagian Barat.
“Selama 15 tahun masyarakat datang untuk mengambil obat, beta kasih sekedar beta tahu saja. Jadi beta kasih obat yang menurut dokter 1 hari 3 kali minum, namun beta kasih 2 kali saja, karena beta berpikir obat ini punya daya efek samping,”urainya.
Yuter sendiri, menjadi Mantri andalan satu-satunya di desa-desa pegunungan Taniwel Seram Barat selama ini.
Akses jalan, listrik serta jaringan komunikasi yang tidak ada, membuat desa-desa di pegunungan seram barat ini terisolir selama puluhan tahun. Kondisi ini membuat para tenaga medis enggan mau bertugas ke desa-desa yang ada di pegunungan seram bagian barat ini.
“Jadi kalau turun antar orang sakit dari desa-desa di pegunungan ini adalah beta, dari Neniari ke Taniwel maupun Neniri ke Piru, atau Desa Riring dan Desa-desa lainnya,”terangnya.
Meski dengan kekurangannya, namun pemuda 43 tahun ini tak pernah menyerah dan patah semangat untuk melayani massyarakat yang sakit. meski hanya lulusan Sekolah Dasar, namun ia tidak merasa minder dan malu untuk tetap bisa belajar untuk membantu masyarakatnya di Pegunungan Kecamatan Taniwel.
Semangat untuk melayani masyarakat di Desa-desa pegunungan Seram Bagian Barat ini, membuat Pemuda Seram Barat ini tak pernah memperhitungakn keuntungan yang Ia dapat.
Untuk obat yang didapat pun kerab Yuter membeli dengan merogok uang pribadinya untuk diberikan kepada warga yang tak mampu membayar.
“Mau bagaimana lagi, coba lihat saja kondisi kami semua di sini. Memprihatinkan. Seharusnya obat-obat ini didapat gratis dari pemerintah kepada kami orang miskin,”cetusnya.
Ia berharap, pemerintah Pusat dan Daerah bisa membangun jalan dan juga listrik agar desa-desa mereka bisa dilayani oleh nakes-nakes yang lebih professional.
“Jadi beta harapkan dari Pemerintah supaya ada petugas kesehatan yang definif dari Dinas Kesehatan bisa menetap di sini. Petugas kesehatan bisa ada di sini Cuma karena akses jalan, dan juga listrik,”
“Jadi beta harapkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Maluku, dan Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat supaya bisa melihat penderitaan masyarakat Neniari dan masyarakat di Desa-desa yang berada di Pegunungan Seram Barat,”harap Nakes bantuan di Kecamatan Taniwel Gunung itu.
Semoga saja, dengan semangat melayani Yuter bisa menjadi inspirasi bagi pemuda-pemuda lainnya di indonesia untuk berguna bagi masyarakat, bangsa, dan Negara. (TS-01)
Discussion about this post