titastory.id, ambon – Gerakan Mahasiswa Alifuru (Gemafu) melakukan aksi demonstrasi di Depan Kantor DPRD Maluku, Karang Panjang, Sirimau,Kota Ambon, rabu (12/06/2024) Kehadiran mereka adalah untuk menyatakan penolakan terhadap adanya praktik nepotisme yang menimpa calon Paskibraka Kristine Lumatalale.
Para pemuda adat asal Pulau Seram yang dikoordinir Kalep Yamarua hadir dengan mengenakan kain berang yang diikat di kepala, mereka juga menyertakan kain putih yang dibubuhi dengan tulisan Tolak Nepotisme, Kristinie Butuh Keadilan.
Kedatangan pemuda Alifuru ini diterima Ketua DPRD Maluku, Benhur Watubun. Dihadapan Kader PDIP, Gemafu dengan tegas mengecam tindakan nepotisme, dan diskriminasi yang dilakukan panitia seleksi.
Para pemuda ini pun menjelaskan terkait proses yang telah diikuti oleh Kristinie yang dengan sengaja dikebiri, dan ini adalah salah satu praktek pengebirian hak hak anak Maluku.
Merespon pernyataan pendemo, Ketua DPRD Benhur Watubun mengaku telah menyampaikan apa yang menjadi tuntutan Gemafu kepada Pemerintah Daerah Maluku untuk segera menyelesaikan persoalan, termasuk mengevaluasi kerja panitia seleksi. Mengingat apa yang menjadi Kristine merupakan tindakan diskriminasi.
“Baru saya berkoordinasi dengan Pejabat Sekda, Suriadi Sembirin untuk mengembalikan ini karena ini adalah haknya. Kita harus kembalikan ini karena ini merupakan hak dari orang-orang yang punya. Itulah sikap DPRD,”tuturnya.
Sebagai tindak lanjut kata Benhur, DPRD melalui komisi IV akan melakukan rapat, untuk mempertanyakan hal ini secara langsung kepada panitia seleksi.
Dirinya memastikan sikap DPRD sejalan dengan pendemo, menolak nepotisme, dan mengembalikan hak Kristine.
“Yakinlah bahwa DPRD berpihak bukan kepada Kristine tetapi kebenaran. Karena Kristine berada dalam proses-proses yang benar, sehingga kebenaran harus dikembalikan kepada orang yang punya,”tandas Benhur. (TS-02)
Discussion about this post