titastory, Indramayu –Pemerintah Kabupaten Indramayu menetapkan status siaga darurat bencana untuk menghadapi bencana hidrometeorologi pasca banjir rob melanda daerah itu pada Jumat (13/12) lalu.
Status siaga bencana dimulai sejak 25 November 2024 hingga 31 Mei 2025, mengingat kondisi cuaca yang terus berubah.
“BPBD Kabupaten Indramayu terus bekerja sama dengan aparat terkait untuk mendata dan menangani dampak bencana ini,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Rabu (18/12).
Hingga Selasa, (17/12) air mulai surut di sore hari, namun pasang air laut kembali terjadi pada pagi ini, Rabu (18/12). BPBD Kabupaten Indramayu tetap memantau perkembangan situasi dan siaga untuk melaksanakan penanganan lebih lanjut dan memastikan pemulihan berjalan lancar bagi masyarakat yang terdampak.
Sebelumnya, banjir merendam wilayah Kecamatan Kandanghaur dan Kecamatan Cantigi, Indramayu. Kejadian itu memporak-poranda sejumlah rumah warga dan lahan pertanian.
Jebolnya pintu air pada tanggul Sungai Bendo yang tidak berfungsi justru memperparah kondisi sehingga air merendam Desa Eretan Wetan, Desa Eretan Kulon, dan Desa Kertawinangun setinggi 30 cm hingga 1,10 meter. Luapan air juga menggenangi 100 hektar sawah.
Sebanyak 4.354 kepala keluarga (KK) dilaporkan terdampak bencana, ribuan warga ini tersebar di dua kecamatan yaitu 2.854 KK di Kecamatan Kandanghaur dan 1.500 KK di Kecamatan Cantigi.
Sementara Di Kecamatan Kandanghaur, Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon merupakan kawasan terparah akibat bencana dimana 2.300 rumah warga terendam. Proses relokasi bagi 93 KK dari Desa Eretan Kulon yang rumahnya rusak parah sedang diproses, termasuk di Desa Kertawinangun.
“Di Kecamatan Cantigi, yaitu di desa seperti Cemara dan Cangkring juga mengalami kerusakan signifikan,” ungkapnya.
Muhari menjelaskan, pihaknya belum mendapatkan laporan terkait korban namun pihak BPBD Indramayu dan Dinas Ketahanan pangan telah mengambil langkah penanganan darurat.
“BPBD Kabupaten Indramayu, bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan dan telah menyalurkan bantuan logistik berupa mie instan, air mineral, biskuit, beras, dan kebutuhan lainnya untuk membantu masyarakat yang terdampak,” tuturnya. (TS-01)
Discussion about this post