titastory.id,- Buru Selatan – Musibah banjir, baru pertama kali dialami warga Desa Hote, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan, Maluku. Banjir merendam pemukiman penduduk, setelah hujan melanda kawasan tersebut, beberapa hari lalu. Warga mengaku tidak siap menghadapi banjir, mengingat Desa Hote selama ini dikenal sebagai daerah bebas banjir.
Warga menduga, biang kerok penyebab banjir melanda desa Hote berkaitan dengan aktivitas Perusahan Daerah (PD) Panca Karya yang melakukan penebangan hutan secara masif tidak jauh dari pemukiman mereka.
Perusahan logging ini diketahui telah melakukan aktivitas penebangan hutan sejak lama. Tidak diketahui persis berapa banyak pohon yang telah berhasil ditebang oleh PD Panca Karya selama bertahun-tahun.
Banjir yang terjadi di Desa Hote, rupanya juga mengundang keprihatinan dari sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Ambon .
Dikoordinir Umar Rifaldi Najar, mahasiswa menggelar aksi demo di Kantor Gubernur Maluku, Senin (8/7/2024).
Mereka datang membawa sejumlah poster berisikan tuntutan sikap.
Mahasiswa mendesak Penjabat (PJ) Gubernur Maluku, Sadali Le, segera memanggil Direktur Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya, karena harus bertanggungjawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi.
“Aktivitas penebangan hutan ini, berdampak banjir yang telah melanda Desa Hote. Kami katakan, bahwa perusahaan tersebut melakukan penebangan dan perusakan lahan milik warga. Juga merusak lingkungan,” kata Kordinator Aksi, Umar Rifaldi Najar.
Mahasiswa menegaskan, pembukaan lahan ini berdampak pada banjir yang terjadi di Desa Hote.
Dalam tuntutannya, mahasiswa mendesak agar PJ Gubernur Maluku segera memanggil dan meminta pertanggungjawaban dari Direktur PD. Panca Karya atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh aktivitas perusahaan tersebut.
“Kami minta bapak PJ. Gubernur segera memanggil Direktur PD. Panca Karya untuk meminta pertanggungjawaban atas kerusakan yang terjadi,” tegasnya.
Ia juga memperingatkan, jika PJ Gubernur Maluku tidak memenuhi tuntutan mereka, GMNI Cabang Ambon akan menggelar aksi demo yang lebih besar.
“Kami minta bapak PJ Gubernur Maluku panggil dan minta pertanggungjawaban PD. Panca Karya. Jika tidak, maka kami berjanji akan melakukan aksi besar-besaran,” tukasnya.
Aksi mahasiswa ini ternyata tidak ditanggapi oleh PJ Gubernur Maluku, Sadali le. Mahasiswa kemudian bergerak menuju kantor PD. Panca Karya, pukul 12.40 WIT.(TS-02)
Discussion about this post