TITASTORY.ID – SEORANG pasien yang diangkut oleh Mobil Ambulance milik salah satu Rumah Sakit di kota Masohi Kabupaten Maluku tujuan ke Kota Ambon meninggal dunia lantaran terlambat mendapat pertolongan pihak rumah sakit yang dirujuk.
Saman Amirudin Party II pemilik akun Facebook dalam postingannya (26/6) membeberkan salah satu oknum pasien yang sedang sakit parah saat tiba di dermaga Kapal Feri Waipirit, Kecamatan Waipirit,Kabupaten Seram Bagian Barat, di suruh Antri dari pukul 05:00 hingga Jam 08:00 Wit oleh petugas ASDP karena sementara menunggu Kedatangan Pejabat Provinsi Maluku yang sementara melakukan Liburan di Pantai Ora.
Menurut beberapa pihak menyebutkan bahwa, akibat keterlambatan keberangkatan Ferry yang menghubungkan antara Pulau Seram dan Pulau Ambon pasien yang diduga dirujuk tersebut tidak tertolong dan akhirnya eninggal dunia.
Dirinya mengungkapkan bahwa potret yang terjadi menyajikan sebuah potret buruk dari penyelenggaraan Negara. Hanya karena beberapa pejabat negara yang melaksanakan liburan saja akses transportasi harus di hentikan.
“Karena sementara menunggu kedatangan Pejabat Provinsi Maluku yang sementara melakukan Liburan di Pantai Ora, ” ulasnya.
Dia menjelaskan, menurut beberapa pihak menyebutkan bahwa, akibat daripada keterlambatan keberangkatan Ferry yang menghubungkan antara Pulau Seram dan Pulau Ambon ini mengakibatkan Pasien Tidak tertolong dan Meninggal Dunia.
Sementara itu, Infomasi salah satu pegawai ASDP inisial SW yang saat itu bertugas Di TKP. menerangkan bahwa , jadwal keberangkatan kapal Ferry dari Waipirit – Hunimua Saat itu bukan kapal Ferry Sardinela namun merupakan jadwal Kapal Roka Tenda. Kapal ini tidak bisa berangkat karena air laut surut, karena untuk keberangkatan kapal sudah dan harus sesuai OSP.
Sehingga isu yang menyatakan jadwal Kapal Sardinela itu sangat tidak benar. Selanjutnya Kapal Sardinela Diberangkatkan setelah itu, dan bukan menunggu pejabat provinsi, atau menunggu istri Gubernur, namun menunggu sampai air laut kembali normal.
” Kebutulan saja Ibu Gubernur menggunakan Kapal Ferry tersebut. Dan bukan atas dasar menunggu Ibu Gubernur. Karena Mestinya Mobil Ambulance itu menggunakan Kapal Roka Tenda yang punya jadwal sebelumnya,” ungkap Pegawai yang memilih diinisialka.
Dirinya juga menyampaikan pasien yang meninggal di mobil ambulance adalah informasi hoax dan tidak benar. (TS -03)
Discussion about this post