titaStory.id, ambon – Langkah pembudidayaan buah naga (dragon fruit) oleh perempuan di Negeri Hatalai, Kecamatan Leitimur Selatan, Kota Ambon adalah upaya peningkatan dan ketahanan pangan. Gerakan ini rupanya menyita perhatian Kementrian Desa. Dimana pada tanggal 22-27 Juli 2024 telah dipresentasikan pendamping desa.
Negeri Hatalai, perkampungan masyarakat adat yang berada di Jazirah Leitimur Selatan. Berbatasan langsung dengan Negeri Soya, Negeri Naku, Negeri Kilang, dan Dusun Tuni Negeri Urimessing dan berada di antara Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Nusaniwe sehingga kerap disebut pintu masuk Kecamatan Leitimur Selatan (Letisel)
Dari namanya, Hatalai dalam bahasa tutur warga sering disebut Hati Leitimur. Negeri ini kental dengan sebutan Marua’ai. Marua’ai mengarah pada tempat atau bukit dengan tiga mata jalang (pertigaan).
Marua’ai, selain berkaitan dengan nama tempat, tetapi juga berhubungan erat dengan kultur budaya dan adat istiadat masyarakat adat Silawanabessy ini.
Bisa jadi karena mengandung nilai budaya dan adat sebagai indentitas masyarakat adat, Dragon Maruai pun diadopsi sebagai nama dari kelompok yang didominasi kaum Hawa. Alasan lain karena letak lokasi pertaniannya berada tepat di bawah Bukit Maruai.
Salah satu inovasi untuk ketahanan pangan di Negeri di puncak gunung yang nyaris sejajar dengan puncak Gunung Nona tempat mentari menyembunyikan wajah saat malam akan menyelimuti langit di Kota Ambon.
Buah Naga (Pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari jenis Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. yang kini telah dibudidayakan di negara-negara.
Dragon Maruai, kombinasi nama untuk nama kelompok tani yang didominasi kaum Hawa. Prospeknya sudah ada pada proses penanaman.
Ketua Tim Penggerak Pokok PKK Negeri Hatalai, Sherly Loppies,kamis (01/08/2024) kepada titastory.id menerangkan pihaknya telah melakukan penanaman dan merupakan bagian dari agenda jangka panjang berkaitan dengan upaya ketahanan pangan di Negeri Hatalai.
Loppies menerangkan, Negeri Hatalai terkenal dengan buah buahan, berupa durian, salak dan buah manggis. Sehingga sebelum memasuki kampung yang dulunya terkenal dengan ratusan anak tangga terdapat tugu berbentuk buah manggis atau manggustang sebutan untuk buah oleh masyarakat setempat.
“Inilah inspirasi perempuan Hatalai dalam upaya ketahanan pangan, “ ungkap perempuan yang kerap disapa Nyora raja ini.
Dirinya menerangkan pembudidayaan oleh kelompok tani dragon marua’ai didampingi pendamping desa yang memahami jaga, rawat tanaman buah ini.
Dia bilang, isu krisis pangan dan perubahan iklim mengharuskan semua pihak untuk berinovasi. Bahwa perempuan tidak hanya harus berada di dapur, tidur belakangan, bangun lebih awal tetapi perempuan perempuan harus berinovasi dan kiat ini pun mulai terebntuk sebagai partisipasi dalam peningkatan pangan di Negeri Hatalai.
Ada keunikan, jika biasanya anakan buah naga ditanam di daerah datar, kali ini anakan dragon fruit di taman di daerah kemiringan berkisar 70-80 derajat.
Tentang Buah Naga
Dilansir dari Kompas.com, buah naga, atau yang populer dengan nama dragon fruit, semakin populer setelah diketahui bahwa buah dengan kulit menyerupai sisik naga ini punya banyak manfaat kesehatan. Buah Naga, Buah Sehat Kaya Khasiat dan memiliki puluhan resep makanan lezat jika diolah.
Buah naga bukan tanaman asli Indonesia, juga bukan dari Taiwan atau Vietnam yang merupakan produsen terbesar buah naga.
Meski termasuk tanaman kaktus, buah naga juga bukan berasal dari negara-negara gurun penghasil kaktus.
Buah ini berasal dari Amerika Latin, yang kemudian menyebar ke Israel, Australia, China, dan negara Asia Timur lain. Di Amerika Latin, buah naga dikenal dengan nama phitahaya, orang Inggris menyebutnya pitaya. Di Vietnam dikenal sebagai thang long, sementara orang China menyebutnya hu long gu atau long zhu gu. Setidaknya ada empat jenis buah naga yang telah dikenal, yakni buah naga berdaging putih, merah, super merah, dan kuning.
Buah ini mengandung nutrisi seperti magnesium, antioksidan, vitamin A, B, C, dan E. Kandungan nutrisi ini juga diketahui dapat meningkatkan daya tahan tubuh, memelihara fungsi organ tubuh, hingga mencegah penyakit kanker. (TS-03)