Panggung Seni IAKN Ambon: Ujian Akademik yang Menjadi Gerbang ke Dunia Profesional

by
05/12/2024

titastory, Ambon – Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, angkatan 2021, sukses menggelar pertunjukan seni sebagai bagian dari ujian mata kuliah Manajemen Pertunjukan, Rabu (4/12).

Acara yang berlangsung di Auditorium IAKN ini menjadi wadah eksplorasi akademik bagi para mahasiswa dalam mempraktikkan teori-teori yang telah mereka pelajari di kelas.

Dekan Fakultas Seni dan Keagamaan Kristen IAKN Ambon, Dr. Jeremias H. van Harling, menegaskan bahwa praktik manajemen seni pertunjukan sangat penting.

“Mata kuliah praksis seperti ini tidak cukup dengan teori saja. Mahasiswa harus mampu mempraktikkan manajemen acara, dari penataan panggung hingga pengaturan sound system,” ujarnya.

Menurut van Harling, acara ini adalah sarana mempersiapkan sumber daya manusia yang siap beradaptasi di tengah masyarakat, termasuk saat bekerja dengan seniman lokal maupun nasional. “Transfer ilmu teori dan praktik ini merupakan langkah awal mereka menjadi profesional di bidang seni,” tambahnya.

Keteragan gambar: Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Seni Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, angkatan 2021, menggelar pertunjukan seni sebagai bagian dari ujian mata kuliah Manajemen Pertunjukan, Rabu (4/12). Foto: Istimewa

Tomas Huwae, dosen pengampu mata kuliah Manajemen Pertunjukan Seni, menekankan pentingnya pengalaman langsung. “Agenda ini dirancang untuk mengasah kekompakan tim, kemampuan individu, dan kesiapan mereka menggelar pertunjukan di luar kampus,” katanya. Huwae juga mengungkapkan keinginan agar pertunjukan di masa mendatang bisa digelar di luar kampus, meski terkendala pendanaan.

Menariknya, para mahasiswa juga mendapat kesempatan bergabung dengan Event Organizer (EO) Dava Entertainment dalam konser Dewa 19 di Ambon. Ini menjadi bukti bahwa pengalaman kampus telah membuka pintu ke dunia profesional.

Moderasi Beragama dan Seni sebagai Perekat Sosial

Sebagai kampus dengan identitas kristiani, IAKN Ambon tetap mengedepankan moderasi beragama. Pertunjukan ini menampilkan berbagai kesenian lintas budaya dan agama, seperti tarian Dindin Badindin asal Sumatera Barat yang dibawakan oleh mahasiswa Muslim. “Seni menyatukan kita. Ini bukti bahwa perbedaan adalah kekuatan,” ujar Huwae.

Rektor IAKN Ambon, Prof. Dr. Yance Z. Rumahuru, menegaskan komitmen kampus dalam mendukung eksplorasi seni mahasiswa. “Pengalaman ini akan menjadi bekal penting. Kami berusaha memfasilitasi mereka dengan ruang dan dukungan penuh,” pungkasnya.

Melalui acara ini, IAKN Ambon membuktikan bahwa seni bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang manajemen, kolaborasi, dan nilai sosial. (TS-03)

error: Content is protected !!