TITASTORY.ID, – Cuaca ekstrim yang melanda hampir sebagian besar Wilayah Maluku. Selain bencana banjir dan longsor, cuaca ekstrim juga melanda sejumlah perairan di Maluku. BMKG pun telah memberikan peringatan kepada kapal berukuran kecil untuk tidak melaut. Gelombang 2,5 hingga 4 meter.
Sayang peringatan tersebut tidak diketahui oleh nelayan untuk melaut. Seperti halnya nelayan asal Negeri Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, yang harus bertarung nyawa melawan ganasnya lautan di perairan kepulauan Lease.
Joko Pattilemonia, nelayan yang keseharian mencari ikan tuna saat melaut harus merasakan ganasnya cuaca ekstrim yang mengakibatkan bodi ketinting (perahu) miliknya harus terbalik dan tenggelam. Ia sempat terombang ambing di laut.
Tak hilang akal, Pattilemonia pun memanfaatkan satu buah jirgen kosong yang ada di atas ketinting miliknya itu untuk berenang dan bertahan dalam amukan angin dan ombak yang terjadi pada, Senin (18/07/2022)
Informasi yang diperoleh, sekitar pukul 06.00 WIT korban diterpa angin dan gelombang pada perairan saat korban berada di belakang Pulau Molana, Negeri Haria yang mengakibatkan perahu/bodi korban tenggelam dan terjebur masuk ke dalam laut sehingga jirgen pun dijadikan modal untuk bertahan hidup.
Dalam kondisi tetap berenang, sekitar pukul 14.00 WIT korban terbawa arus hingga tiba di perairan Negeri Oma Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
Tak sampai di situ, tubuhnya pun terus terseret arus dan untungnya korban dapat diselamatkan oleh 2 nelayan dari Dusun Air Panas, Negeri Tulehu, Kecamatan, Salahuttu yang diketahui bernama Jony Pelupessy dan Fenty Pettipeilohy.
Korban pun dievakuasi sekitar pukul 16.00 WIT ke Dusun Air Panas ,Tulehu dan diamankan sementara di kediaman Jony. Pelupessy.
Sementara itu, Kapolsek Saparua AKP Jacub Hulayo yang mendapat Informasi melalui media sosial bahwa ada warga Negeri Haria tenggelam dengan Ketinting dan sementara berada di Negeri Tulehu kemudian mendatangi Raja Negeri Nikodemus Sahureka untuk mengecek informasi tersebut, dan diperoleh bahwa Sahureka juga mendapatkan informasi dari Tulehu dan telah mengecek kebenarannya, bahwa benar pada Senin, (18 /07/2022) sekitar pukul 06.00 WIT bertempat di perairan Pulau Molana Desa Haria telah terjadi kecelakaan Laut. (TS 02)
Discussion about this post