Operasi Pencarian Nelayan Hilang di Maluku Tengah dan Namlea Masuki Hari Kedua

18/08/2025
Rigit Buoyancy Boat, Basarnas Ambon menuju Kabupaten Maluku Tengah, Foto : Ist

titastory, Ambon – Tim SAR Ambon masih melakukan pencarian terhadap La Musi, nelayan asal Dusun Wayasel, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, yang dilaporkan jatuh ke laut pada Minggu, 17 Agustus 2025.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah, mengatakan pihaknya menerima laporan orang hilang pada Senin, 18 Agustus 2025, dari Babinsa Dusun Wayasel, Sertu Saut Sinaga. Warga sebelumnya telah berupaya mencari korban namun belum membuahkan hasil.

“Tim rescuer Basarnas Ambon sudah diberangkatkan menggunakan rigid buoyancy boat menuju titik koordinat duga. Lokasinya berjarak sekitar 35,23 mil laut arah barat dari Dermaga BRIN Ambon,” ujar Arafah dalam keterangan tertulis, Senin, 18 Agustus 2025.

Operasi pencarian melibatkan enam personel Basarnas, Babinsa, serta 20 warga setempat. Kondisi cuaca di lokasi dilaporkan hujan ringan, dengan kecepatan angin 21 knot dan gelombang setinggi 1,25 meter.

Personil Tim SAR Pos Namlea sebelum melakukan pencarian korban hilang di Perairan Waiperang, Buru. Foto : Ist

Pencarian Nelayan di Namlea Masih Nihil

Di sisi lain, operasi SAR untuk korban tenggelam di perairan Desa Waeperang, Kabupaten Buru, juga masih berlangsung. Korban bernama La Risno, 25 tahun, dilaporkan hilang pada Minggu lalu.

Tim SAR Pos Namlea bersama warga telah melakukan penyisiran sejak Senin pagi menggunakan peralatan Aqua Eye, alat sonar genggam untuk mendeteksi korban di dalam air. Namun hingga sore hari, pencarian masih belum membuahkan hasil.

“Direncanakan pencarian akan dilanjutkan pada Selasa, 19 Agustus 2025, memasuki hari ketiga. Fokus operasi besok meliputi penyisiran di perairan Waeperang serta penyelaman,” kata Arafah.

Cuaca di lokasi pencarian dilaporkan hujan ringan, dengan angin timur laut berkecepatan 7–25 knot dan gelombang laut setinggi 0,5–1,25 meter.

Penulis: Christin Pesiwarissa

 

error: Content is protected !!