TITASTORY.ID – Nasib sial menimpa J, pria berusia 25 tahun nyaris tewas oleh sekelompok pria di depan pertokoan Ambon Plaza (amplaz), kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau kota Ambon.
Korban yang pekerjaan sehari-hari adalah supir angkutan kota (angkot) di Ambon ini babak belur dan nyaris tewas oleh sekelompok pemuda.
Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Moyo Utomo menerangkan peristiwa ini terjadi pada kamis (15/7/2022) sekira pukul 04.30 wit dini hari, dilatarbelakangi cekcok dan adu mulut dengan para pelaku.
Diterangkan Moyo, kejadian ini berawal dari korban yang beralamat di kawasan asrama haji Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon ini sebelumnya telah memesan seorang perempuan panggilan yang berada di penginapan Riben, tak jauh dari lokasi kejadian. Diduga korban memesan perempuan panggilan ini melalui sebuah aplikasi media sosial.
“Sementara untuk pemesanan cewek itu belum ditelusuri, karena kondisi korban belum membaik,”kata Moyo saat dihubungi media ini soal pesanan perempuan oleh korban.
Kasi Humas Polresta ini menceritakan, setelah memesan perempuan yang berada di penginapan riben, korban kemudian masuk ke kamar penginapan cewek tersebut, akan tetapi cewek yang dipesannya menolak.
“Cewek yang dipesan korban itu bersikeras menolak, dan tidak mau berhubungan badan tetapi korban sudah terlanjur membayar cewek tersebut sebesar Rp.150.000 (seratus lima puluh ribu rupiah),”kata Moyo. “Setelah itu cewek tersebut langsung pergi meninggalkan korban alias kabur,”tambahnya.
Merasa ditipu, korban akhirnya menanyakan keberadaan cewek pesanannya kepada empat orang pria yang juga berada di sekitar penginapan.
Kata Moyo, sebelum kejadian sempat terjadi cekcok mulut antara korban dengan pelaku. Para pelaku yang jumlahnya empat orang itu langsung mengejar korban bersama rekannya.
“Saat itu korban bersama temannya lari ke arah Amplaz untuk mengambil motor yang di parkir,”jelasnya.
Setelah berada tepat di depan Amplas, lanjut mantan Wakapolsek Leihitu ini para tersangka langsung menghampiri korban dan langsung menghujani mereka dengan pukulan.
“Para pelaku memukuli korban berkali-kali, saat itu korban sudah tidak tahu lagi dipukuli oleh para pelaku dengan menggunakan apa karena pada saat itu korban dalam keadaan mabuk,” ungkapnya. Setelah itu para pelaku langsung melarikan diri .
Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit bhayangkara Polda Maluku di Tantui. “Dari pihak Polsek sudah menyampaikan ke keluarga korban untuk buat laporan polisi,”cetusnya.
Rekaman CCTV
Sebuah rekaman CCTV yang berdurasi 2 menit 9 detik memperlihatkan peristiwa yang terjadi di depan Amplaz, sekitaran pukul 04.30, jumat dini hari. Tampak seorang pria yang mengenakan switer putih berjalan di samping pertokoan Plaza.
Pada detik ke sebelas muncul pria lain yang menggunakan jaket putih. Pria tersebut semula terlihat berjalan bersama korban, namun pada detik ke tiga belas, ia langsung melayangkan pukulan hingga korban jatuh ke depan parkiran motor.
Setelah korban tersungkur ke tanah, dalam video rekaman CCTV terlihat para pelaku lainnya ikut mengeroyok korban. Seorang pelaku yang mengenakan kaos hitam juga terlihat menyerang korban menggunakan batu ke tubuh korban. Ironisnya sudah tak berdaya, para pelaku ini terus menghajar korban dengan bebatuan.
Setelah mengeroyok korban, para pelaku ini langsung kabur meninggalkan korban yang sudah babak belur.
Saat ini polisi masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Mereka terancam dikenai pasal 170 KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) ayat 9 karena diduga melakukan tindak pidana kekerasan bersama terhadap orang yang menyebabkan luka berat pada tubuh dengan ancaman penjara sembilan tahun. (TS-02)
Discussion about this post