titastory.id, dobo – Para tenaga kesehatan (nakes) di Kepulauan Aru kembali menghadapi penundaan pembayaran insentif yang biasanya diterima per triwulan. Pada Senin (21/10/2024), mereka mengungkapkan keluhannya kepada pemerintah daerah, berharap agar insentif segera dibayarkan.
Alex Dumgair, seorang tenaga kesehatan, menyatakan kepada titastory.id bahwa isu ini perlu disampaikan agar publik memahami kondisi para nakes yang terlihat baik-baik saja, padahal realitanya berbeda. “Hal-hal seperti ini harus disampaikan agar publik tahu. Orang mungkin berpikir kalau para nakes baik-baik saja, padahal realitanya tidak demikian,” ungkapnya.
Alex menjelaskan bahwa insentif nakes terakhir diterima pada Mei lalu, sehingga sudah enam bulan tanpa pembayaran. Menurutnya, keterlambatan ini bisa berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan, yang pada akhirnya merugikan masyarakat.
Sekretaris Daerah Kepulauan Aru, Jacob Ubjaan, mengaku belum mengetahui permasalahan ini dan akan mengecek dengan Dinas Kesehatan mengenai alasan penundaan pembayaran.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr. Waty Gunawan menyatakan bahwa pencairan insentif adalah tanggung jawab Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Pihaknya telah mengajukan permintaan, namun hingga kini belum ada pencairan. (TS-05)
Discussion about this post