titastory, Ambon – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, meresmikan 19 titik Lembaga Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Program BBM Satu Harga di wilayah Maluku-Papua, Rabu (18/12). Peresmian ini berlangsung di Integrated Terminal Wayame, Kota Ambon, sebagai bagian dari komitmen pemerintah memperluas akses energi ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Bahlil menegaskan bahwa program ini merupakan wujud pemerataan energi sebagaimana diamanatkan oleh Presiden Prabowo Subianto. “Program BBM Satu Harga ini adalah langkah nyata untuk menghapus ketimpangan dan memberikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Bahlil.
Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menyampaikan bahwa program yang telah berjalan sejak 2017 ini melibatkan kolaborasi berbagai pihak, termasuk PT Pertamina Patra Niaga. “Kami berterima kasih atas kerja keras semua pihak. Semoga BBM Satu Harga memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” katanya.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, melaporkan keberhasilan implementasi program di 573 titik di seluruh Indonesia. “Kami terus memastikan suplai BBM berjalan lancar melalui sinergi yang kuat antara terminal BBM, transportir, dan lembaga penyalur,” jelasnya.
Dampak Positif untuk Wilayah 3T
Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Le, menilai program ini tidak hanya mengurangi disparitas harga BBM, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian dan membuka peluang usaha baru di wilayah 3T. “Langkah ini sangat penting untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Sunardi, menambahkan bahwa distribusi BBM Satu Harga menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara untuk menjangkau daerah terpencil. “Ini tantangan besar yang membuktikan komitmen kami terhadap akses energi yang merata,” katanya.
Pertamina menegaskan komitmennya pada transisi energi dan target Net Zero Emission 2060 melalui program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). Program BBM Satu Harga menjadi bagian dari penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam seluruh operasi perusahaan.
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala BPH Migas Erika Retnowati, Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady, dan TAM ESDM Mulyono, menunjukkan sinergi lintas sektor untuk keberhasilan program ini.
Program BBM Satu Harga diharapkan menjadi solusi berkelanjutan dalam mengatasi ketimpangan harga energi di wilayah 3T dan mendukung pembangunan yang inklusif di seluruh Indonesia. (TS-01)