TITASTORY.ID,- Keberadaan literasi digital diapandang sangat penting dalam upaya menangkal isu yang mengarah pada hoax, ujaran kebencian, pornografi, perundungan dan konten negatif. Sehingga diperlukan interaksi, partisipasi, kolaborasi dan kontrol diri.
Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Jhonny G Plat, saat memberikan sambutan pada agenda perdana Literasi Digital Maluku melibatkan sejumlah kelompok UMKM Sekota Ambon dan secara vitual dilaksanakan, Sabtu (13/8/2022) mengatakan, literasi digital sangat diperlukan dalam mengkanter semua isu yang bersifat negatif.
” Harus disadari, literasi digital sangat diperlukan, sebagai strategis menangkar isu – isu yang bersifat merugikan seperti hoax, ujaran kebencian, pornografi, perundingan serta konten konten tidak mendidik atau konten negatif,” terang Jhony.
Seiring dengan itu, Ketua Prodi Perdagangan Internasional Wilayah ASEAN dan RRT, Bayu Prabowo Sutjiatmo, ST,MM, dalam pemaparan materinya mengupas tentang kecakapan digital, dimana dirinya berpandangan masyarakat Indonesia khususnya pelaku usaha, sudah seharusnya cakap bermedia digital, memahami perangkat keras dan lunak seperti lanskap digital, mesin pencarian informasi, dompet digital, lokapasar yang tujuannya untuk memudahkan proses transaksi dengan menggunakann instrumen digital.
” Ini penting, khususnya pelaku usaha untuk menguasai dan memahi perangkat digital dalam pengembangan usaha sehingga memudahkan proses transaksi,” ajaknya.
Sementara itu, Kepala Program Studi ( Kaprodi) Magister Ilmu Ekonomi Pascara Sarjana Universitas Pattimura, Ambon Dr. Maryam Sangadji, S.e.E., M.Si dalam penyampaian materi bertemahkan budaya digital mengungkapkan, dampak dunia digital untuk pelaku usaha akan sangat dirasakan dampaknya. d
Dan tidak menutup kemungkinan adanya peningkatan pendapatan perkapita setiap pelaku usaha.
“Tentu hal ini akan mengurai pengangguran dan menambah pendapatan daerah,” uajrnya.
Senada juga disampaikan Drs. Marthin Keilihu. Beliau lebih menegaskan beberapa point etika dalam bermedia sosial terutama kepada pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya perlu memperhatikan keadaan sosial sekitar, memperhatikan keberadaan orang lain, penggunaan bahasa yang sopan dan santun, hormati privasi orang lain, berpikir dahulu sebelum berkomentar.
” Ini soal etika, bahwa pelaku usaha memang ada dalam persaingan bisnis. namun keberadaan sebagai mahluk sosial yang beretika, saling menghargai juga perlu di junjung tinggi,” tegas pejabat eselon 2 lingkup Pemerintah Kota Ambon ini.
Kailuhu yang sementara menjabat sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Ambon berharap kegiatan yan terlaksa secara daring ini dapat menjadi pilar edukasi untuk masyarakat Kota Ambon.
Untuk diketahui kegiatan diskusi hasil merupakan kerja sama antara Kementrian Komunikasi dan Informatika, Siber Kreasi serta PT Kreatif Fund Investindo untuk wilayah Maluku yang di dikoordinir oleh Hilda DJ Rolobessy.
Secara virtual zoom kegiatan ini dilakukan selama dua jam, yakni pukul 15.00-17.00. Kegiatan ini terlaksana dalam balutan tema, “Kiat Membangun Usaha Di Era Digital, UMKM Berdaya Maluku maju”.
Agenda berharga ini juga dihadiri oleh sejumlah peserta dengan latar belakang UMKM, KADIN dan HIPMI di Kota Ambon. (TS 02)
Discussion about this post