Maluku tengah dan Buru – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Maluku pada Senin, 25 November 2024, tak menyurutkan semangat petugas pengamanan dan distribusi logistik Pilkada. Dengan medan jalan yang licin, berbatu, dan aliran sungai yang meluap, mereka tetap berjuang demi memastikan Pemilu 2024 berjalan lancar, meskipun harus menghadapi berbagai risiko, termasuk nyawa mereka sendiri.
Di pegunungan Dusun Silumena, Desa Manusela, Kecamatan Seram Utara, perjuangan distribusi logistik Pilkada telah dimulai lebih awal, jauh sebelum matahari terbenam. Tim yang terdiri dari petugas pengamanan TPS, KPPS, PTPS, dan anggota kepolisian harus melintasi hutan lebat, sungai yang deras, serta jalanan yang tak ramah untuk mencapai Desa Kanikeh. Kegiatan distribusi logistik Pilkada ini, meskipun diliputi tantangan besar, harus tetap berlangsung untuk memastikan hak suara masyarakat di daerah terpencil tidak terhambat. Para petugas ini juga dibantu oleh warga setempat.
“Jalanan sangat licin dan berbatu, namun kami terus berjuang agar logistik Pilkada sampai ke tempat tujuan. Hujan lebat membuat beberapa aliran sungai meluap, dan kami terpaksa berjuang lebih keras untuk menyeberangi mereka,” ujar Kombes Pol Areis Aminnulla, Kabid Humas Polda Maluku, dalam rilisnya kepada awak media, di Ambon.
Setelah melalui perjalanan berat yang memakan waktu berjam-jam, tim akhirnya tiba di Desa Kanikeh pada pukul 18.00 WIT dengan keadaan aman. Meski cuaca buruk mempersulit perjalanan, semangat pantang menyerah tim pengamanan logistik tetap tak tergoyahkan.
Namun, perjuangan berat mereka tidak berhenti begitu saja. Sementara tim melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya, sebuah insiden terjadi beberapa jam sebelumnya di Kabupaten Buru, tepatnya pukul 14.00 WIT. Sebuah mobil pengangkut logistik Pilkada, yang berisi empat TPS, kotak suara, bilik suara, dan beberapa peralatan lainnya, terbalik di jalan Nipa, Desa Persiapan Waegarahi, Kecamatan Fenaleisela. Kejadian tersebut mengakibatkan empat anggota polisi yang tengah mengamankan logistik terluka dan harus dirawat di Puskesmas Wamlana, Buru.
Kombes Areis menambahkan, kecelakaan ini terjadi akibat kondisi jalan yang buruk, diperparah dengan turunnya hujan lebat. Jalan yang licin dan berbatu mengakibatkan kendaraan kehilangan kendali. Meskipun mobil terbalik, upaya pengamanan logistik tetap berjalan, dan personel yang terluka segera mendapatkan perawatan.
“Meski kecelakaan terjadi, kami terus berusaha keras untuk mengamankan logistik Pilkada dan memastikan proses pemilu berjalan dengan lancar,” tambahnya.
Kecelakaan tersebut menjadi pengingat betapa beratnya perjuangan yang dihadapi oleh petugas di garis depan Pilkada di daerah pelosok. Selain harus melewati medan yang penuh tantangan, mereka juga mempertaruhkan keselamatan demi memastikan suara rakyat di wilayah yang jauh dari pusat kota tetap dapat didengar.
Di tengah berbagai kesulitan, petugas pengamanan dan distribusi logistik ini tak gentar menghadapi cuaca buruk, medan sulit, dan bahkan kecelakaan. Mereka terus melanjutkan perjalanan dengan tekad kuat untuk memastikan setiap suara warga dihitung dengan adil dan aman.
Perjuangan mereka tidak hanya sekadar menyalurkan logistik Pilkada, tetapi juga menunjukkan betapa besar komitmen dan dedikasi dalam menjaga kelancaran proses demokrasi di tanah air, meski harus melintasi hutan belantara dan medan yang mematikan. (TS-01)
Discussion about this post