Masyarakat Industri: Transformasi yang Mengubah Kehidupan Manusia

by
31/01/2025
Foto: Ilustrasi
Oleh: Imam Budianto Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta

Jakarta – Sejak awal peradaban, manusia terus mengalami perubahan besar, mulai dari era berburu dan meramu, pertanian, hingga revolusi digital yang kita alami saat ini. Namun, salah satu perubahan paling fundamental dalam sejarah manusia adalah transisi dari masyarakat agraris ke masyarakat industri. Transformasi ini tidak hanya berdampak pada teknologi dan ekonomi, tetapi juga mengubah cara berpikir, gaya hidup, serta pola interaksi sosial manusia.

Revolusi industri yang dimulai pada abad ke-18 menandai peralihan besar dari ekonomi berbasis pertanian menuju produksi massal dengan bantuan mesin. Penemuan-penemuan inovatif, seperti mesin cetak oleh Johannes Gutenberg dan mesin uap oleh James Watt, menjadi katalis perubahan yang memicu lahirnya pabrik-pabrik besar, urbanisasi massal, serta peningkatan produksi dan efisiensi.

Masyarakat yang sebelumnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan kini beralih ke mesin sebagai sumber tenaga utama. Kota-kota besar mulai berkembang pesat karena banyaknya tenaga kerja yang bermigrasi dari desa ke pusat industri demi mencari kehidupan yang lebih baik.

Artikel ini bakal ngebahas lebih dalam soal ciri-ciri masyarakat industri, perubahan yang dihasilkan, dampaknya terhadap budaya dan komunikasi, serta tantangan besar yang muncul dari semua perubahan ini.

Foto: Ilustrasi

Ciri-Ciri Utama Masyarakat Industri

Transformasi masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh teknologi tetapi juga oleh cara media massa berperan dalam membentuk budaya dan pola komunikasi individu hingga tingkat komunitas” (Morissan, 2019, hlm. 87).Transformasi ini tidak bisa dibilang kecil, gengs. Kalau kita lihat, masyarakat industri punya beberapa ciri yang bikin era ini beda banget sama masyarakat agraris sebelumnya:

  1. Kemajuan Teknologi yang Luar Biasa
    Penemuan mesin cetak sama mesin uap jadi highlight utama era ini. Mesin cetak bikin informasi bisa diproduksi dalam jumlah besar, murah, dan mudah diakses. Kalau dulu buku itu eksklusif banget buat kalangan elit, sekarang hampir semua orang bisa baca dan punya akses ke ilmu pengetahuan.

Mesin uap juga tidak kalah epic. Mesin ini tidak cuma bikin pabrik bisa produksi lebih banyak barang, tapi juga bikin transportasi lebih cepat dan murah. Dampaknya? Ekonomi jadi lebih terintegrasi, dan globalisasi mulai terasa.

  1. Urbanisasi yang Cepat
    Urbanisasi jadi salah satu fenomena paling kentara di era ini. Kota-kota besar mulai muncul sebagai pusat industri. Orang-orang dari desa pada pindah ke kota buat cari kerja di pabrik-pabrik. Tapi sayangnya, urbanisasi ini tidak semuanya manis. Kota jadi sesak, polusi makin parah, dan kehidupan di daerah kumuh jadi realita pahit buat banyak pekerja.
  2. Perubahan Struktur Sosial
    Masyarakat industri bikin tatanan sosial berubah total. Kalau di desa dulu orang hidup komunal, di kota besar justru kebalikannya. Individualisme makin menonjol karena hidup di kota besar cenderung anonim. Kelas pekerja muncul sebagai elemen baru dalam struktur sosial, dengan segala perjuangannya menghadapi jam kerja panjang dan upah rendah.
Foto: Ilustrasi

Dampak Sosial dan Budaya
Revolusi industri tidak cuma soal teknologi atau ekonomi. Era ini juga membawa dampak besar ke sosial dan budaya:

  1. Budaya Baca dan Media Massa
    Mesin cetak bikin budaya baca jadi booming. Buku, koran, dan jurnal jadi lebih terjangkau buat masyarakat umum. Akibatnya, literasi meningkat, dan orang jadi lebih terlibat dalam diskusi intelektual. Selain itu, media massa seperti radio dan film mulai muncul sebagai hiburan populer, sekaligus alat untuk menyebarkan informasi dan membentuk opini publik.
  2. Fragmentasi Sosial dan Individualisme
    Kehidupan kota besar bikin hubungan sosial jadi renggang. Kalau di desa orang masih saling bantu, di kota orang lebih fokus sama urusan pribadi. Anonimitas kota besar ini bikin banyak orang merasa terisolasi.
  3. Gaya Hidup Konsumerisme
    Produksi massal bikin barang-barang jadi murah dan gampang diakses. Dengan adanya media massa, iklan-iklan mulai membombardir masyarakat, mengenalkan gaya hidup baru yang lebih konsumtif. Konsumerisme jadi budaya baru yang bertahan sampai sekarang.
Foto: Ilustrasi

Tantangan yang Muncul di Era Industri
Sayangnya, tidak semua perubahan di masyarakat industri itu positif. Ada banyak tantangan besar yang muncul:

  1. Kondisi Kerja yang Tidak Manusiawi
    Banyak pekerja di pabrik yang harus kerja rodi, dengan jam kerja panjang dan upah rendah. Ditambah lagi, kondisi kerja sering kali bahaya banget, tanpa perlindungan yang layak.
  2. Kerusakan Lingkungan
    Proses produksi di era ini sangat bergantung pada bahan bakar fosil dan bahan kimia berbahaya. Akibatnya? Polusi udara dan air di kota-kota industri jadi masalah besar yang berdampak ke kesehatan masyarakat.
  3. Ketimpangan Sosial
    Meskipun industrialisasi menciptakan kekayaan baru, tidak semuanya merata. Kelas elit menikmati kekayaan yang berlimpah, sementara kelas pekerja harus hidup dalam kemiskinan. Ketimpangan ini sering jadi pemicu konflik sosial dan gerakan buruh.
Foto: Ilustrasi

Pelajaran dari Masyarakat Industri

Transformasi dari masyarakat agraris ke masyarakat industri telah membawa perubahan besar dalam sejarah manusia. Kemajuan teknologi dan produksi massal telah meningkatkan taraf hidup banyak orang, tetapi juga menghadirkan tantangan sosial dan lingkungan yang tidak bisa diabaikan. Memahami karakteristik dan dampak masyarakat industri dapat membantu kita menavigasi tantangan di era modern serta merancang masa depan yang lebih berkelanjutan.

Masyarakat industri adalah salah satu era paling penting dalam sejarah manusia. Era ini tidak cuma jadi saksi perubahan teknologi yang masif, tapi juga jadi pelajaran berharga buat kita semua. Meski membawa kemajuan, era ini juga penuh dengan tantangan yang tidak bisa diabaikan, dari kesenjangan sosial hingga isu lingkungan.

Sebagai generasi yang hidup di era informasi, kita bisa belajar banyak dari sejarah masyarakat industri. Kita bisa lebih bijak dalam menggunakan teknologi, lebih peka terhadap isu sosial, dan lebih peduli sama lingkungan. Karena pada akhirnya, kemajuan sejati bukan cuma soal teknologi, tapi juga soal bagaimana kita bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik buat semua orang.

Jadi, gimana menurut kalian? Era industri ini ngajarin kita banyak hal, kan? Yuk, kita terus belajar dari sejarah sambil bikin perubahan yang positif buat masa depan!

DAFTAR PUSTAKA

  1. Hobsbawm, E. J. (1999). The Age of Revolution: Europe 1789-1848. Vintage.
  2. Harvey, D. (2010). The Enigma of Capital and the Crises of Capitalism. Oxford University Press.
  3. Wright, A. (2016). The Industrial Revolution and the Transformation of European Society. Routledge.
  4. Smil, V. (2010). Energy in World History. Westview Press.
  5. Marx, K. (1867). Das Kapital: A Critique of Political Economy. Progress Publishers.
  6. Pomeranz, K. (2000). The Great Divergence: China, Europe, and the Making of the Modern World Economy. Princeton University Press.
  7. Mokyr, J. (1990). The Lever of Riches: Technological Creativity and Economic Progress. Oxford University Press.
  8. Chandler, A. D. (1990). Scale and Scope: The Dynamics of Industrial Capitalism. Harvard University Press.
  9. Pollard, S. (1990). The Genesis of Modern Management: A Study of the Industrial Revolution. Cambridge University Press.
  10. Landes, D. S. (1998). The Wealth and Poverty of Nations: Why Some Are So Rich and Some So Poor. W.W. Norton & Company
Editor: Redaksi
error: Content is protected !!