titastory, Papua – Sejumlah video dan foto beredar memperlihatkan anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) membakar ratusan bendera merah putih. Aksi itu disebut sebagai simbol penolakan terhadap keberadaan Papua di dalam Indonesia.
Peristiwa serupa juga dilaporkan terjadi di Papua Pegunungan. Bendera merah putih yang sebelumnya dipasang sebagai umbul-umbul perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia hanya bertahan sejenak, sebelum kemudian dibuang dan diinjak.
Dalam siaran pers yang diterima titastory.id, juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menyebut pembakaran bendera dilakukan oleh Komando Wilayah Pertahanan XV Ngalum Kupel. Tindakan itu, katanya, merupakan penegasan sikap menolak keberadaan pemerintahan Indonesia di Papua, yang dituding sebagai bentuk penjajahan baru.

“Mewakili TPNPB di 36 komando pertahanan dan atas nama bangsa Papua, TPNPB Komando Wilayah Pertahanan XV Ngalum Kupel bakar ratusan bendera merah putih, dan mereka injak. Itu artinya kami benar menolak penjajahan Indonesia di Papua,” ujar Sebby.
Ia menambahkan, bendera yang dibakar adalah hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri yang bertugas di wilayah Pegunungan Bintang.
Sementara itu, seorang warga Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan, menyampaikan keprihatinannya saat melihat kain merah putih dengan lambang garuda dibuang di pinggir jalan. Menurutnya, wibawa simbol negara tidak lagi dijaga setelah perayaan kenegaraan berakhir.
“Wibawa bendera Republik Indonesia selalu dipermainkan setelah acara kenegaraan,” ujarnya.
Ia menilai pemerintah seharusnya lebih bijak dalam penggunaan bendera merah putih. “Kain merah putih dijahit untuk umbul-umbul menghiasi perkantoran dan jalan-jalan di hari kemerdekaan, setelah itu dibuang begitu saja,” katanya.
Penulis: Johan Djamanmona