Titastory.id, Ternate — Malut Bird Walk (MBW) berkolaborasi dengan komunitas-komunitas di Maluku Utara melakukan pemantauan satwa endemik di hutan alam Kelurahan Tongole, Ternate Tengah, Kota Ternate, pada Ahad (19/01/2025).
Kegiatan pemantauan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan setiap minggu dan di berbagai lokasi di Maluku Utara.
Kegiatan yang sudah dimulai sejak 2022 ini bertujuan meningkatkan minat generasi muda untuk mengenal keanekaragaman burung di daerah.
Dewi Ayu, panitia penyelenggara pengamatan burung, mengatakan di Maluku Utara sendiri spesies satwa yang paling banyak adalah burung, maka penting untuk mengamati dan menjaga satwa beserta habitatnya.
“Dengan ini, masyarakat Maluku Utara diajak lebih dekat dan peduli dengan alam, khususnya satwa liar dan habitatnya,” kata Dewi.
Kegiatan pemantauan tersebut bisa diikuti oleh siapa saja yang tertarik tentang satwa dan ingin belajar.
Di hutan Tongole, ada salah satu jenis yang paling ingin dilihat pengamat burung adalah burung Tahoko atau Pitta Ternate [Erythropitta rufiventris cyanonota]. Burung ini masuk spesies Paok Jailolo, dan merupakan burung endemik Ternate, Maluku Utara.
Johar Mahmud, Ketua Komunitas Cengkeh Afo yang juga sering ikut pemantauan burung mengatakan dari kegiatan semacam ini mereka bisa merekomendasikan kepada pemerintah agar di tempat-tempat yang terdapat satwa endemiknya bisa di jaga lingkungan dan alamnya.
“Ini perlu ada tatanan yang baik, harus ada satu pengelola pemantau burung endemik, yang memang jarang sekali torang liat,” jelas Johar
Johar menyarankan agar pemerintah bisa membuat atau menyediakan fasilitas penunjang bagi pengunjung yang datang melakukan pemantauan, sebab, bisa membuka lapangsn kerja bagi masyarakat.
Irawati Harun, peserta yang baru pertama kali ikut pemantauan burung, mengatakatan ia sangat senang ikut pemantauan burung, dan ini menjadi kesempatan dia untuk belajar tentang berbagai jenis burung yang ada.
Reporter: Susi H. Bangsa Editor: Rabul Sawal
