TITASTORY.ID – Pasca insiden penembakan yang dilakukan oleh Bripka Andre Batuwael terhadap Made Nurlatu dan harus meregang nyawa, Kesatuan Mahasiswa Pulau Buru di Ambon melakukan aksi di depan Markas Polda Maluku.
Aksi dilakukan bertujuan meminta Kapolda Maluku untuk segera melakukan pemecatan terhadap pelaku penembakan, dan melakukan proses pidana sebagai bentuk pertanggungjawaban hukum karena atas kelalaiannya anggota Brimob ini sudah melakukan aksi hingga mengakibatkan nyawa manusia melayang.
Ada pun point –point yang disampaikan adalah, mengutuk keras tindakan represif anggota Brimob Andrea Batuwael yang menembak masyarakat sipil di tambang emas gunung botak, Kabupaten Buru, meminta Kapolda Maluku dan Kapolsek Pulau Buru untuk mengambil tindakan atas perbuatan pelaku penembakan sesuai aturan yang berlaku, dan memecat anggota Brimob tersebut, serta meminta Anggota DPRD Maluku untuk melakukan kunjungan ke kawasan Gunung Botak untuk melihat kondisi di kawasan tersebut, serta meminta pihak Polda Maluku untuk membiayai kehidupan istri dan anak – anak korban.
Koordinator Aksi, Epoth Latbual saat diwawancarai di depan Mapolda Maluku menegaskan, aksi yang kami lakukan merupakan akumulasi terhadap kejadian penembakan yang dilakukan aparat negara yang semestinya melindungi masyarakat. Sehingga kami meminta agar pihak Polda Maluku dapat mengambil langka tegas terhadap pelaku, yaitu dipecat dan diproses hukum.
“ Tentunya kami merasa prihatin atas apa yang terjadi, sehingga harapan kami tuntutan kami dapat direalisasi,” ucapnya.
Dia juga menegaskan, persoalan yang terjadi di kawasan Gunung Botak, mestilah dijadikan perhatian serius, sehingga DPRD juga diminta untuk turun ke lokasi gunung botak.
Bahkan hal yang menjadi perhatian serius kami adalah bahwa keluarga korban juga harus diperhatikan, karena akibat keteledoran anggota Brimob tersebut keluarga korban bakal menanggung beban hidup tanpa seorang suami ,dan tanpa sosok seorang ayah.
“ Kami meminta agar pihak Polda Maluku harus memperhatikan kelanjutan kehidupan dari keluarga korban, “ tegasnya.
Untuk diketahui, kejadian naas tersebut itu terjadi pada Sabtu (29/1) lalu, sekitar pukul 15.00 WITA di sekitar kawasan tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru, di mana dari keterangan sejumlah saksi yang berhasil dihimpun media ini , sebelum insiden terjadi, pelaku penembakan sempat terlibat cekcok dengan seorang penambang emas.
Keributan disebut dipicu akibat kolam penambangan milik seorang warga bernama Andi Latbual rusak akibat aktivitas penambangan metode tembak larut milik Toni Batuwael, yang adalah kakak dari Bripka Andre Batuwael. Saat ketegangan memuncak, anggota Brimob tersebut justru langsung mengambil senjata api miliknya dari dalam tenda dan langsung menembakkan ke arah korban (Made Nurlatu) yang sedang bekerja membersihkan talang. ( TS 02)
Discussion about this post