Lima Warga Sipil di Puncak Jaya Diduga Disiksa oleh Aparat TNI

by
17/03/2025
Salah seorang warga sipil korban penyiksaan aparat TNI di Mulia, Puncak Jaya. [Foto: Dok ist]

titastory, Puncak Jaya – Lima warga sipil di Kota Baru, Mulia, Puncak Jaya, diduga mengalami penyiksaan oleh puluhan aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada Kamis (13/03/2025) sekitar pukul 10.30 WIT.

Dilansir dari DIPTAPAPUA.com, sebelum insiden tersebut, dua dari lima warga mengalami luka berat akibat terkena panah, sementara tiga lainnya mengalami luka ringan.

“Di dalam honai ada lima warga sipil yang sudah beberapa hari tinggal di situ karena terkena panah,” demikian dikutip dari laporan yang diterima media tersebut.

Pada saat bersamaan, puluhan aparat TNI tengah melakukan pengejaran terhadap orang tak dikenal yang diduga membunuh seorang anggota TNI.

“Kelompok TNI ini lewat di depan honai pasien, lalu menyuruh lima orang yang berada di dalam honai itu untuk segera keluar (‘Woi, anjing, babi! Keluar! Kalian pelaku, ‘kan? Cepat keluar sebelum kami tembak!’) sambil menodongkan senjata laras panjang ke kepala mereka,” tulis laporan kronologis yang diterima DIPTAPAPUA.com.

Salah satu warga sipil korban penyiksaan aparat TNI di Mulia, Puncak Jaya. [Foto: Dok ist]

Setelah lima warga sipil keluar dan menyatakan tidak mengetahui kasus pembunuhan yang dituduhkan, mereka diduga langsung dipukul dan dipaksa untuk mengaku.

Sekitar pukul 21.00 WIT, dua korban yang mengalami luka parah disuruh kembali ke honai, sementara tiga lainnya dibawa ke Kodim 1714 Puncak Jaya. Dalam perjalanan menuju markas militer, mereka diduga terus mengalami pemukulan hingga tiba di Kodim.

Penyiksaan terhadap tiga warga sipil ini dilaporkan berlangsung hingga pukul 23.06 WIT, sebelum akhirnya mereka diinterogasi oleh atasan TNI. Namun, tidak ditemukan bukti keterlibatan mereka dalam kasus pembunuhan anggota TNI yang dimaksud.

“Atasan TNI kemudian meminta maaf dengan memberikan uang Rp300.000. Pada pukul 03.13 WIT, tiga warga sipil ini dipulangkan ke honai tempat penampungan pasien,” lanjut laporan tersebut.

Menurut saksi di lokasi, hingga saat ini kelima warga sipil masih mengalami luka dan kesakitan akibat insiden tersebut. Kelima korban penyiksaan terdiri dari:

  • W (28 tahun)
  • A (21 tahun)
  • W (20 tahun)
  • W (67 tahun)
  • W (18 tahun)

Pihak korban meminta adanya advokasi atas dugaan penyiksaan yang dilakukan aparat TNI.

Sumber: DIPTAPAPUA.com
Editor: Redaksi
error: Content is protected !!