titastory, Ambon – Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, mengakui bahwa keterbatasan lahan pertanian menjadi tantangan serius dalam mewujudkan kedaulatan pangan di wilayahnya. Kota Ambon, menurutnya, didominasi kawasan hutan lindung, sehingga sulit dikembangkan sebagai lahan pertanian produktif.
“Wilayah Kota Ambon umumnya didominasi kawasan hutan lindung, sehingga tidak leluasa bisa dimanfaatkan untuk pertanian. Maka untuk ketersediaan pangan, kita masih sangat tergantung dari daerah lain,” ujar Bodewin usai melakukan penanaman bibit jagung di Desa Poka, Selasa, 9 Juli 2025.

Namun demikian, ia mengimbau agar warga tidak sekadar bergantung pada pasokan dari luar. Alternatifnya, kata Bodewin, adalah mengoptimalkan pemanfaatan kawasan perhutanan sosial—yakni ruang di sekitar hutan yang dapat dikelola masyarakat untuk kebutuhan pertanian, selama tidak merusak ekosistem dan tetap menjaga fungsi utama hutan.
Perhutanan Sosial Jadi Solusi
Perhutanan sosial, jelas Bodewin, bukan hanya program untuk pelestarian lingkungan, tapi juga upaya nyata dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita bisa tanam jagung misalnya, di area yang memiliki pencahayaan cukup, tanpa perlu menebang pohon secara besar-besaran. Tidak perlu membuka hutan secara masif. Yang penting adalah kesadaran untuk menanam dan memanfaatkan ruang yang ada secara bijak,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Lebih baik ada sedikit hasil dari pada tidak ada sama sekali.”
Untuk mendukung upaya ini, Bodewin menyatakan akan mengarahkan Dinas Pertanian Kota Ambon agar lebih aktif dan responsif dalam mendorong inisiatif-inisiatif pertanian berbasis komunitas, khususnya di kawasan perhutanan sosial.
Poka Jadi Contoh
Langkah awal pemanfaatan kawasan perhutanan sosial untuk pertanian telah dimulai di Desa Poka, yang kini menjadi contoh implementasi di lapangan. Penanaman bibit jagung oleh warga dan pemerintah di lokasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Kota Ambon.
“Poka menjadi satu dari sekian contoh pemanfaatan hutan sosial untuk mendukung penyediaan pangan. Ini bisa dikembangkan di tempat lain,” kata Bodewin.
Upaya ini, kata dia, sejalan dengan program nasional swasembada pangan yang kini tengah digenjot pemerintah pusat. Kota Ambon, meskipun secara geografis terbatas, menurutnya tetap bisa berkontribusi jika seluruh elemen bergerak bersama.
Penulis: Edison Waas