titastory, Jakarta– Akun WhatsApp milik salah satu inisiator Bareng Warga, Risyad Azhari diretas. Dugaan kuat modus dibalik peretasan ini lantaran Rizyad vokal menolak kenaikan PPN 12 persen yang bakal disahkan pada awal tahun 2025 mendatang.
Tak hanya Risyad, keluarganya pun mengalami peretasan sejak Selasa, (24/12) lalu. Kejadian menimpa orang tua Risyad sekitar pukul 14.00 WIB. Kala itu, ia sedang berada bersama orang tuanya, akun WhatsApp milik orang tuanya keluar akses secara tiba-tiba. Mengenali akun itu telah diretas, Risyad lantas mengamankan akun tersebut hingga berhasil dipulihkan.
Usai kejadian itu, peretasan akun juga dialami adik Risyad pada sore hari. Saat itu adiknya menghubunginya untuk memberitahukan bahwa ia diminta memverifikasi WhatsApp padahal ia sedang tidak melakukan proses masuk ulang atau log in ke WhatsApp. Namun, ia mengabaikan permintaan itu. Tak lama, akun itu keluar secara otomatis. Hingga saat ini akun milik adik Risyad tersebut belum berhasil dipulihkan.
Sebelumnya, Risyad Azhari aktif melakukan advokasi dengan mengumpulkan petisi hingga menjadi narasumber di berbagai media terkait penolakan naiknya PPN 12 persen yang dicanangkan pemerintah yang akan merugikan masyarakat maupun pengusaha.
Advokasi yang ia lakukan bersama inisiator Bareng Warga lainnya adalah melakukan aksi penolakan sekaligus membuat petisi ‘Tolak PPN 12%’. Petisi itu menembus 171 ribu tanda tangan yang kemudian diserahkan ke Kantor Sekretariat Negara pada Kamis, (19/12) lalu.
Bareng Warga dikenal sebagai platform yang kritis di sosial media instagram dan X dengan nama akun @barengwarga yang konsisten memperjuangkan isu keadilan sosial, hak asasi manusia, dan kebijakan publik yang berpihak kepada rakyat. Terutama isu yang saat ini sedang ramai diperbincangkan, yakni, kenaikan PPN 12 persen.
Adanya dugaan peretasan ini mengindikasikan bentuk ancaman terhadap kebebasan berekspresi dan keselamatan pribadi di ruang digital. (TS-01)