titastory.id, ternate – Memasuki hari kelima pencarian korban hilang akibat banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Kamis (29/8), tim gabungan masih belum menemukan satu korban yang dilaporkan hilang sejak bencana terjadi pada Minggu (25/8) dini hari.
Operasi pencarian yang melibatkan Basarnas, BPBD, TNI, Polri, serta para relawan, terhambat oleh tumpukan material longsor seperti tanah, lumpur, dan bebatuan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menjadi kendala bagi tim di lapangan. “Operasi pencarian hari ini belum membuahkan hasil,” kata Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Kamis (29/8).
Sementara itu, Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Banjir Bandang Kelurahan Rua mencatat korban meninggal dunia tetap berjumlah 18 orang. Jumlah pengungsi mengalami peningkatan dari 150 jiwa menjadi 250 jiwa, atau 75 Kepala Keluarga (KK), yang kini mengungsi di SMKN 4 Kastela.
BNPB terus mendampingi posko penanganan darurat di lokasi. Sejumlah langkah telah direkomendasikan, termasuk pendataan rumah dan bangunan di area rawan longsor, serta survei dan pemetaan lanjutan di wilayah berpotensi banjir bandang.
Selain itu, BNPB juga telah memetakan lokasi yang aman untuk relokasi warga terdampak. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan kajian risiko kawasan, termasuk rendahnya risiko gempa bumi dan jauhnya dari area bahaya letusan gunung api, longsor, serta banjir bandang.
Upaya perbaikan infrastruktur penunjang seperti jalan dan jembatan juga menjadi prioritas untuk memastikan kelancaran penanganan darurat, bersamaan dengan penetapan lokasi hunian tetap bagi warga yang kehilangan tempat tinggal. (TS-01)
Discussion about this post