Kontak Tembak di Wamena, TPNPB Klaim Serang Dua Mobil Militer dan Peringatkan Warga Sipil Agar Tidak Beraktivitas

10/06/2025
TPNPB Kodap III Ndugama Derakma nyatakan PERANG terhadap militer Indonesia. Foto: Ist

titastory, Wamena — Kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap III Ndugama Derakma melaporkan terjadinya kontak tembak dengan aparat keamanan Indonesia di wilayah Wamena, Papua Pegunungan, pada Senin hingga Selasa, 9–10 Juni 2025. Dalam pernyataannya, TPNPB mengklaim menyerang dua kendaraan milik TNI-Polri di kawasan Pugima.

Siaran pers yang dikeluarkan Sebby Sambom, juru bicara Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB, menyebut bahwa insiden bermula saat pasukan militer Indonesia membuntuti mereka dari bawah jembatan Wesaput sekitar pukul 06.30 WIT. TPNPB mengaku tidak melakukan serangan saat itu, melainkan meninggalkan kendaraan yang mereka sewa, sementara sopir mobil berhasil meloloskan diri dari pengejaran dua kendaraan aparat.

Setelah pengejaran itu, kata Sebby, pihak TPNPB melakukan penyerangan balasan terhadap dua kendaraan milik TNI-Polri sekitar pukul 18.15 WIT di kawasan Pugima. Meski begitu, mereka tidak memastikan jumlah korban dari pihak aparat lantaran kondisi sudah gelap. Mobil yang menjadi target tidak dibakar dan ditinggalkan di lokasi karena keterbatasan jarak pandang.

“Militer Indonesia masih melakukan penembakan ke arah lokasi tersebut hingga pukul 20.00 WIT, namun pasukan TPNPB sudah tidak berada di lokasi,” tulis Sebby dalam rilisnya.

Pasukan TPNPOB OPM Pimpinan Egianus Kogoya

Peringatan kepada Warga Sipil

Melalui pernyataan yang sama, TPNPB Kodap III Ndugama Derakma juga mengimbau warga sipil, baik orang asli Papua maupun pendatang, agar tidak beraktivitas di wilayah yang mereka sebut sebagai “daerah perang”. TPNPB meminta warga untuk tidak berlalu-lalang di bawah pukul 15.00 WIT dan mewanti-wanti agar pengendara motor tidak menggunakan helm dan kaca mobil tetap terbuka sebagai langkah identifikasi visual.

“Kami tidak ingin warga sipil jadi korban. Ini wilayah adat delapan suku. Kami bukan milik satu keluarga, marga, atau suku. Kami pejuang bangsa Papua,” tegas Sebby.

Sebby juga melontarkan peringatan kepada Bupati Wamena yang menurutnya tengah “memprovokasi masyarakat untuk menangkap kami”.

Pengungsi Nduga di Wamena, Kab. Jaya Wijaya. (Foto: Eliza Sekenyap – SP)

Mobil Sitaan dan Penegasan Identitas TPNPB

Sebby membenarkan bahwa mobil yang kini berada di Polres Wamena adalah kendaraan sewaan yang digunakan oleh TPNPB, dan meminta agar kendaraan tersebut dikembalikan kepada pemiliknya. Ia menegaskan bahwa perlawanan bersenjata yang dilakukan adalah tanggung jawab penuh TPNPB-OPM dan bukan masyarakat sipil.

“Kami adalah pihak yang terlibat dalam perlawanan terhadap negara, bukan rakyat sipil Papua,” katanya.

 

Struktur Komando TPNPB-OPM

Sebagai penutup, Sebby menyampaikan bahwa operasi bersenjata ini berada di bawah komando struktural TPNPB-OPM yang dipimpin oleh: Jenderal Goliath Tabuni sebagai Panglima Tinggi, Letnan Jenderal Melkisedek Awom sebagai Wakil Panglima, Mayor Jenderal Terianus Satto sebagai Kepala Staf Umum, dan Mayor Jenderal Lekagak Telenggen sebagai Komandan Operasi Umum.

Catatan Redaksi: Artikel ini berdasarkan rilis resmi dari TPNPB di media sosial dan belum ada konfirmasi atau tanggapan resmi dari pihak TNI atau Polri terkait insiden ini. titastory akan terus memperbarui informasi dengan mengikuti perkembangan dari otoritas keamanan dan pihak independen lainnya.
error: Content is protected !!