titastory.id, ambon, – Persoalan penanganan sampah di Kota Ambon, khusus sampah plastik seolah tak ada habisnya. Pemerintah Kota Ambon terkesan kewalahan dalam menangani sampah yang tiap saat terus bertambah.
Seiring dengan penambahan volume sampah yang harus diangkut ke kawasan Instalasi Pengelolaan Sampah di Kawasan Tousapu, Negeri Hutumuri, Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon, maka Pemerintah Kota Ambon melakukan kolaborasi dengan berbagai elemen untuk menekan laju kenaikan sampah, khususnya sampah plastik.
Mengatasi masalah tersebut, Pemkot Ambon pun menggandeng PT Milon Limba Ambon untuk melakukan kolaborasi mengatasi volume kenaikan sampah plastik.
Hadirnya PT Milon Limba Ambon yang telah diresmikan, dinilai bisa membantu pemerintah kota dalam hal penanganan sampah plastik yang mendominasi sampah di Kota Ambon.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena dalam sambutannya mengatakan, masalah dan pengelolaan sampah, khusus sampah plastik bakal terbantu dengan hadirinya pihak swasta seperti yang dilakukan PT Milion Limba Ambon.
Kehadiran pabrik pendaur sampah sejak tahun 2022 ke kota Ambon ini menurut Wattimena berawal dari peletakan pondasi untuk pembangunan pabrik, dan di tahun 2023 telah diresmikan menandakan bahwa perusahaan ini memiliki cita-cita dalam pengembangan usaha di bidang pengelolaan sampah.
“Karena itu ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan. Pertama, selaku Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon kami patut menyampaikan selamat atas diresmikannya pembangunan pabrik daur ulang sampah plastik. Sehingga ada harapan perusahaan ini akan membantu kami dalam hal pengelolaan sampah plastik,” Kata Wattimena dalam peresmian pabrik pengelolaan sampah plastik di Negeri Hutumuri, jumat (26/5/2023)
Langkah PT Milion Sampah Ambon ini, menurut Wattimena, memiliki dampak positif terhadap kualitas lingkungan hidup, meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama yang berdomisili pada wilayah administrasi Kecamatan Leitimur Selatan (Leitisel), lebih khusus warga masyarakat di Negeri Hutumuri.
Lebih dari itu, ucap Wattimena, hadirnya pabrik pengelolaan sampah yang nantinya akan melakukan proses daur ulang sampah plastik bisa mendorong perubahan dan pertumbuhan investasi di Kota Ambon.
“Saya berharap ini akan menjadi salah satu pintu masuk adanya investasi di Kota Ambon, bukan hanya pada usaha pengelolaan sampah plastik, tetapi pada adanya investasi di sektor ekonomi lainnya,” harapnya.
Saat yang sama, Wattimena juga menjelaskan tentang kondisi lahan pabrik seluas 7800 m², dilengkapi dengan luas bangunnya kurang lebih 5000 m², tentunya akan membuka peluang pada penyerapan tenaga kerja mencapai 250 orang.
“Penyerapan tenaga kerja ini juga akan memberikan dampak pada pengurangan pengangguran, dan ini cukup membantu Pemerintah Kota Ambon pada upaya pengentasan pengangguran dan sekaligus akan berdampak pada perwujudan kebijakan prioritas khusus poin kelima dari sebelas kebijakan prioritas di Kota Ambon,” ulasnya.
Menyinggung tentang target nasional dalam hal pengelolaan sampah, sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 97 Tahun 2017, Sekretaris DPRD Provinsi Maluku ini juga menegaskan target pengelolaan sampah sebanyak 250 Ton setiap bulan dengan cara melakukan daur ulang dengan konsisten akan memberikan dampak pada upaya penanggulangan sampah yang merupakan masalah global.
“Komitmen, bahwa pabrik ini dalam pengelolaan sampah menargetkan 250 Ton setiap bulannya akan menghasilkan produk daur ulang sampah plastik. Target ini akan menjawab apa yang menjadi target pengolahan sampah berskala nasional yang tercerna dalam PP Nomor 97 Tahun 2017,” tandasnya.
Dia berharap, perusahaan yang melakukan daur ulang sampah plastik ini bisa mengatasi keluhan warga Kota. Dia meyakni kehadiran PT Milion Limba Ambon dapat menjawab kebutuhan dalam mengurangi sampak plastik karena akan dikelola secara baik dan moderen.
Untuk diketahui, peresmian perusahaan daur ulang sampah plastik di Kota Ambon ini dihadiri oleh pihak Chief of Party, USAID – Clean City Blue Ocean (CCBO) yang nantinya akan menggelar Lokakarya Rencana Kerja Tahunan USAID, dan melibatkan Pemkot Ambon dan dipusatkan di Kota Ambon.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon, Alfredo Likumahua, menjelaskan jumlah sampah yang diangkut tiap harinya ke kawasan IPST sebesar 160-165 ton, bahkan mencapai 180 ton di saat musiman durian. Dimana dari jumlah ratusan ton sampah tersebut, 14 persen adalah sampah plastik.
Dijelaskan hadirinya PT Milion Limba Ambon, di Kota Ambon merupakan bagian dari kerja sama dengan pemerintah Kota Ambon yang lahir karena adanya MoU, dalam hal bersinergis dalam hal penanganan sampah di Kota Ambon.
Aktivitas yang akan dilakukan PT Milion Limba Ambon adalah melakukan daur ulang untuk menghasilkan biji plastik, dimana biji plastik ini kemudian akan di bawa ke Perusahaan Induk PT Milion di Pulau Jawa untuk kemudian di olah lagi.
“Kami berharap agar PT Milion Limba ini juga tidak hanya ada pada pembuatan biji plastik, tetapi akan lebih dari itu, sehingga harapan pemerintah kota Ambon seperti yang disampaikan Pak Walikota dalam hal penanganan sampah akan terjawab dan Kota Ambon akan bisa terbebas dari masalah sampah.
Dijelaskan juga, dalam hal penanganan sampah di Kota Ambon, Pemerintah Kota Ambon selama ini mengandalkan 23 armanda pengangkut sampah, yang kondisinya armadanya juga butuh reparasi total. Namun Pemkot Ambon kembali membuat pengadaan baru dua truk pengangkut sampah, sehingga total yang ada saat ini berjumlah 25 Unit truk.
“Butuh dimaksimalkan, dalam hal penanganan sampah, armada 23 armada dari 25 armada yang sudah ada butuh perawatan intens, dan pergantian,” ujarnya. (TS-02)
Discussion about this post