Silangit, Tapanuli Utara — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto menyampaikan perkembangan terkini penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda tiga provinsi di Sumatra: Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat, Jumat (28/11). Dalam laporan resmi tersebut, total 174 warga meninggal dunia, 79 dilaporkan hilang, dan 12 lainnya luka-luka.

Dampak Terberat di Sumatera Utara: 116 Meninggal, 42 Hilang
Sumatera Utara menjadi wilayah dengan dampak paling parah, mencatat 116 korban meninggal dunia dan 42 orang masih hilang. Sebaran korban:
- Tapanuli Utara: 11 orang
- Tapanuli Tengah: 51 orang
- Tapanuli Selatan: 32 orang
- Kota Sibolga: 17 orang
- Humbang Hasundutan: 6 orang
- Padang Sidempuan: 1 orang
- Pakpak Barat: 2 orang
- Mandailing Natal: nihil korban jiwa
Data ini terus berkembang. Masih ada lokasi longsor yang belum dapat ditembus dan diduga masih terdapat korban,” kata Suharyanto.
Sebagian besar wilayah juga masih dalam pendataan titik pengungsian. Mandailing Natal memiliki delapan titik pengungsian terbesar, terutama di Kecamatan Siabu, Muara Batang Gadis, dan Batahan.
Gangguan infrastruktur meluas, terutama pada jalur nasional Sidempuan–Sibolga yang terputus di satu titik, serta Sipirok–Medan yang terputus di dua titik. Sejumlah ruas jalan seperti Singkuang–Tabuyung dan Bulu Soma–Sopotinjak lumpuh akibat banjir dan longsor.
Pemerintah mengerahkan alat berat untuk membuka akses sekaligus mendistribusikan logistik berupa beras, makanan siap saji, tenda, terpal hingga family kit. Dukungan TNI/Polri dan kementerian/lembaga terus diperkuat, termasuk bantuan Presiden berupa alat komunikasi, genset, LCR, kompresor, dan tenda darurat. Pesawat Caravan serta helikopter Airbus EC 155 dikerahkan untuk distribusi logistik dan mobilisasi personel.
BNPB juga mengaktifkan jaringan darurat menggunakan Starlink untuk mengatasi lumpuhnya komunikasi di sejumlah titik.

Aceh: 35 Meninggal, 25 Hilang, Ribuan Mengungsi
Aceh mencatat 35 korban meninggal, 25 hilang, dan 8 luka-luka, terutama di wilayah Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah.
“Data ini dinamis dan terus berkembang. Pendataan masih berjalan di banyak kabupaten/kota,” ujar Suharyanto.
Pengungsian tersebar luas di 20 kabupaten/kota, termasuk 96 titik di Lhokseumawe. Total pengungsi per Jumat sore tercatat 4.846 KK.
Kerusakan parah terjadi pada jaringan transportasi, termasuk Putusnya jalur nasional Sumut–Aceh, Rusaknya jembatan utama di Meureudu, Tertutupnya akses Banda Aceh–Lhokseumawe–Aceh Timur–Langsa–Aceh Tamiang, Jalur darat ke Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bener Meriah tidak dapat dilalui.
Bandara Perintis Gayo Lues dan Bandara Rembele Bener Meriah menjadi akses utama distribusi logistik. Perangkat Starlink telah dipasang di wilayah yang terisolasi.
Bantuan Presiden diangkut menggunakan tiga pesawat Hercules, berisi beras, minyak goreng, gula, mie instan, tenda, LCR, genset, hingga peralatan komunikasi.
Sumatera Barat: 23 Meninggal, 12 Hilang
Sumatera Barat melaporkan 23 korban meninggal, 12 hilang, dan 4 luka-luka dengan sebaran utama di Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Kota Padang, dan Pasaman Barat.
Sebaran titik pengungsian meliputi 50 titik di Pesisir Selatan, 3 titik di Kota Padanng, Titik tambahan di Kabupaten Solok, Pasaman, dan Tanah Datar. Total sementara pengungsi mencapai 3.900 KK.
Kerusakan infrastruktur meluas, mencakup lima jembatan rusak di Padang Pariaman dan longsor di jalur nasional Bukittinggi–Padang. Sekitar 200 kendaraan dilaporkan terjebak akibat jalan terputus di Ampek Koto.
BNPB telah menyalurkan bantuan darurat seperti sembako, hygiene kit, kasur lipat, makanan siap saji, serta peralatan kebersihan. Bantuan Presiden juga telah tiba di Tanah Datar dan Bukittinggi.

OMC Digelar Serentak di Tiga Provinsi
Sebagai langkah mitigasi, BNPB melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat untuk mengurangi potensi hujan ekstrem.
- Aceh: OMC dimulai Jumat (28/11) dari Bandara Sultan Iskandar Muda
- Sumatera Utara: OMC dimulai Kamis (27/11), empat sortie telah diterbangkan dengan 3.200 kg bahan semai
- Sumatera Barat: OMC dimulai Sabtu (29/11) dari Bandara Internasional Minangkabau
“Kami melaksanakan OMC di masing-masing provinsi untuk mengurangi risiko lanjutan,” ucap Suharyanto.
Kepala BNPB hingga kini memimpin langsung operasi penanganan darurat dari Silangit, bersama Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Budi Irawan. Deputi Rehabilitasi & Rekonstruksi Jarwansyah memimpin operasi di Aceh, sementara Sekretaris Utama BNPB Rustian memimpin penanganan di Sumbar.
BNPB memastikan operasi pencarian, pendataan, dan pemulihan akses terus dilakukan hingga seluruh wilayah dapat dijangkau dan seluruh korban ditemukan.
