TitaStory,Piru – Diduga meninggal tak wajar, sejumlah jurnalis di Kabupaten Bagian Barat, Maluku akan menyelidiki kematian rekan mereka Jodih Lumatalale (49), kontributor media rakyat Maluku, jumat (3/1/2020) malam.
Sejumlah jurnalis ini akan mendesak pihak kepolisian dan juga pihak rumah sakit umum piru, kabupaten seram bagian barat untuk melakukan otopsi terhadap jenazah Jodih.
Desakan terhadap rumah sakit dan polisi ini terlihat dari salah satu rekan almarhum yang menulis pada dinding facebooknya dengan menghimbau agar para wartawan Seram Bagian Barat untuk bergerak menyelidiki kematian Almarhum Jodih
“Dihimbau untuk semua rekan wartawan/wartawati SBB untuk bergerak dan turut menyelidiki kematian Bung Jodih Lumatalele karena ada indikasi kematiannya tidak wajar. Dorong juga mayatnya segera dibawa ke Ambon untuk dilakukan otopsi”. Tulis Morgan Rutumalessy dalam akun facebooknya.
Selain itu morgan juga menulis di dinding facebooknya tentang kronologis kematian almarhum Jodih
“Perlu ada keterbukaan dari pihak rumah sakit atas penyebab kematiannya bukan bungkam begitu saja. Menurut keterangan yang dihimpun oleh pihak media, kematian saudara Jodih tidak wajar dan misterius,”lanjut Rutumalessy.
Dirinya menambahkan, almarhum setelah dari Waepirit (Kabupaten Seram Bagian Barat.red) sempat mampir di Karaoke Mandarin Waisarissa, dan sempat memesan 8 botol bir.
Dari keterangan Rutumalessy, salah satu saksi yakni pramuria yang menemaninya malam itu mengatakan minuman bir yang telah dituangkan ke dalam gelas, tak sempat diminum oleh korban.
“Korban hanya nyanyi 5 lagu dan lebih fokus main hp-nya,”terang Morgan melanjutkan keterangan saksi pramuria.
Kematian yang tidak wajar membuat dirinya serta para jurnalis di Kabupaten seram bagian barat mendesak pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.
“Kami minta pihak kepolisian segera membantu kami untuk mengungkapkan misteri kematian saudara Jodih tersebut karena ada indikasi lain dibalik kematian ini. Yang bisa jawab semua ini selain pihak rumah sakit, saksi kuncinya ada pada sopir yang menemani dan mengantarnya”, tulis Morgan pada akun facebooknya
Kepergian Pria 49 tahun ini menghiasi linimasa facebook sejumlah rekan jurnalis di Maluku. Banyak yang terkejut karena Jodih sendiri selama ini terlihat sehat, jarang mengeluh sakit dan beraktivitas seperti biasa.
Pantas kemudian banyak rekjan se-profesinya di kabupaten Seram Bagian Barat menyimpulkan dan menaruh curiga kalau kematian Jodih tidak wajar.
Menurut beberapa sumber titastory.com, almarhum selama melakukan profesinya sebagai wartawan di beberapa media banyak mengangkat beberapa kasus dugaan korupsi di Kabupaten seram bagian barat maupun kasus anggaran dana desa (ADD).
Beberapa kasus menurut sumber titastory.com menyatakan beberapa kasus korupsi telah berada di meja Kejaksaan Negeri Piru maupun Kejaksaan Tinggi Maluku.
Sementara itu, selain berprofesi sebagai jurnalis pada beberapa media lokal dan juga contributor pada media online nasional, almarhum Jodih juga merupakan aktivis pada sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan lembaga anti korupsi antara lain Aktivis LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat).
Selain itu, almarhum juga merupakan salah satu pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perkumpulan Media Online Indonesia (MOI) dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku yang baru saja dilantik tahun 2019 lalu di Jakarta.
Sementara mengetahui kematian yang terjadi pada almarhum Jodih, Wakil Sekjend Bidang OKK dan Hukum Perkumpulan MOI, Irham Maulidi kepada media massa menyampaikan Pengurus Perkumpulan MOI sangat berduka cita yang dalam. Irham juga mengatakan sebelumnya sedang intens berkomunikasi dengan Jodih, yang sangat giat mengungkap sejumlah kasus korupsi di Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Almarhum memang sedang intens berkoordinasi dengan saya, karena saudara Jodih sedang giat membongkar dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang di Kabupaten Seram Bagian Barat. Beberapa data bahkan sudah kami kirim ke Kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Jodih selain jurnalis, aktif juga di LIRA”, Ungkap Irham pada salah satu media online Jakarta.(TS-01)
Discussion about this post