titastory.id, langgur – Ratusan masa aksi pendukung pasangan calon Martinus-Ahmad berjalan kaki memadati jalan Soekarno-Hatta, Ohoijang, Langgur, Malra. Mereka kembali menggelar demo lanjutan setelah aksi mereka sebelumnya pada 29 November tak mendapat respon dari KPU dan Bawaslu Maluku Tenggara.
Aksi ini berujung ricuh, massa juga memblokir jalan sekitar pukul 10.30 waktu setempat pada Selasa, (3/11) kemarin.
Kericuhan bermula saat masa aksi hendak menuju kantor KPU mereka sempat meminta aparat kepolisian yang saat itu berjaga agar membuka kawat duri namun mereka dihadang.
Massa yang merasa tidak puas langsung beranjak dari depan kantor KPU dan memblokade sejumlah ruas jalan kota Langgur. Diantaranya, jalan Jenderal Soedirman, seputaran lampu merah Ohoijang.
Salah seorang masa aksi kepada titastory.id, mengatakan, aksi secara beruntun ini dilakukan karena KPU Malra sengaja mengulur waktu pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU). Padahal Bawaslu telah merekomendasikan untuk melakukan pemungutan suara ulang.
“Kalau memang PSU itu sudah direkomendasikan oleh Bawaslu untuk dilakukan, jangan KPU malah diam-diam tanpa kejelasan akan melakukan pemungutan suara itu di lokasi mana,” katanya.
Berdasarkan batas waktu yang di tetapkan oleh KPU RI, tanggal 6 Desember merupakan batas waktu pelaksanaan PSU pada Pilkada 2024. “Kalau sampai sudah mengulur waktu berarti ada maksud lain,” katanya.
Ketua Bawaslu Provinsi Maluku, Subair membenarkan bahwa Bawaslu telah mengeluarkan rekomendasi untuk dulakukan pemungutan suara ulang. Dari hasil verifikasi, pemungutan suara ulang hanya berlaku di TPS Mun Ohoir, sisanya, kata Subair tidak memenuhi syarat menurut hasil kajian KPU.
“Benar rekomendasi sudah dikeluarkan, jadi besok akan dilaksanakan PSU di Mun Ohoir. Sepertinya dari semua rekomendasi hanya ada 1 yang dilaksanakan. Sisanya tidak dilaksanakan. Karena tidak memenuhi syarat menurut hasil kajian KPU,” kata Ketua Bawaslu, saat dikonfirmasi, Rabu (4/11). (TS-05).
Discussion about this post