TITASTORY.ID,– Partai Final kesebelasan ideal antara Argentina dan Perancis pada ajang Piala Dunia Tahun 2022 jadi sugesti untuk pencinta sepak bola, tidak terkecuali untuk warga Kota Ambon lebih khusus untuk penggemar dua kesebelasan di Desa Waiheru, Baguala Kota Ambon.
Sorak dan suara menggelar bernada suport pun terdengar saat para gelandang dan striker berkostum biru putih memasuki kawasan pertahanan kesebelasan Perancis.
Sebaliknya suara penuh was -was pun pecah saat giringan bola untuk menggempur gawang Argentina di layangkan oleh penyerang Perancis.
Menyaksikan duel antara calon pemegang piala dunia tahun 2022 melalui layar tancap berukuran sekitar 3 x 80 cm serasa menonton secara langsung karena diengkapi dengan pengeras suara.
Gemuruh suara senada dari stasiun Qatar ditambah dengan gemuruh suara penonton lokal dari Ambon ditamba dengan sindiran bersahaja membuahkan tawa dan sukacita.
Suara meleking saat Di Maria melontarkan tendangan jauh diatas mistar gawang sekaligus menunjukan posisi fens yang mendominasi di titik kumpul nonton bareng di salah satu titik di Desa Waiheru, tepatnya di jalan Leo Wattimena.
Sorak, saat wasit yang mempin pertandingan ini memberikan hukuman tendangan 12 Pas karena De Maria di jatuhkan pemain Perancis.
Eksekusi oleh Messi dengan pada menit 22 : 22 menciptakan gol pertama untuk Argentina di babak pertama.
Tendangan dan bola masuk ke sisi kanan gawang penjaga gawang Perancis. Di sini suara menggelegar tak terbendendung. Heforia sementara yang tak tertahankan, sambil menunggu hasil akhir.
Menit ke 26, hadiah tendangan gebas di berikan ke kubu Perancis karena pelanggaran. Pagar betis dibentangkan namun esekutor tim Perancis tidak bisa membawa pengharu dan jaring tim Argentina masih aman.
Di Maria cetak gol ke dua pada menit ke 36. Kegembiraan pun makin terasa dan air mata megucur pemain nomor punggung 11 sekaligus menyumbat ambisi tim ayam jantan dari negara dengan aicon menara Eiffel ini.
Meransak masuk pasar menit ke 44, tim ayam jantan harus berada dalam situasi sulit menembus pagar pertahanan tim yang di komandan Leonelil Messi karena tertinggal 2 : 0 hingga turun minum walau ada penambahan 7 menit di babak pertama.
Kerumunan penoton pun tak terelakan Bakan setengah badan jalan pun ditutup dalam kawasan anggota TNI Kompi Bantuan, di Markas Waiheru.
Raut tegang dan gembira bercampur saat bola berada di kaki fens dan lawannya.
Sdarmono, warga Desa Waiheru kepada media ini menerangkan ajang Final ini dalam posisinya mampu mempertemukan warga dan terasa keakraban. Kami mampu dipertemukan karena punya satu fens baik Argentina mau pun Perancis.
” Perjumpaan dalam keakraban dengan basudara di Desa Waiheru bahkan yang juga dari Negeri Passo.Bukan soal menang dan kala tetapi sendagurau tanpa melihat perbedaan ini pun yang adalah nilai postif,” ucapnya.
Babak ke dua intensitas penyerangan tim biru putih makin ditingkatkan dan terlihat hawa untuk menambah lagi pundi pundi gol. Semua orang menunggu hasil akhir.(TS 02)
Discussion about this post