Banda, Maluku Tengah — Sebuah kapal ikan, KM Maluku Prima Makmur 03, dilaporkan terbakar di Laut Banda dan meninggalkan 11 awak kapal (ABK) yang hingga kini masih dalam pencarian. Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kansar) Ambon telah mengerahkan tim SAR gabungan ke lokasi kejadian. Namun pencarian hari pertama, Jumat (21/11), terpaksa dihentikan akibat cuaca buruk.
Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arafah, mengatakan laporan diterima pada Jumat, pukul 14.36 WIT, dari Iwan selaku penanggung jawab kapal.
“Kapal berangkat dari Pelabuhan Tulehu pada 8 November dini hari menuju spot mancing di Laut Banda. Pada Kamis (20/11) pukul 17.50 WIT, kapal dilaporkan mengalami kebakaran hebat,” ujar Arafah.

Kronologi dan Cuaca Penghambat Pencarian
Kebakaran terjadi di koordinat 4°33’52.20”S – 128°48’33.55″E, tepat pada 17.50 WIT. Seusai menerima laporan, Kansar Ambon segera berkoordinasi dengan Pos SAR Banda, Pos AL, dan Polair, namun belum ada temuan korban hingga sore hari.
Pukul 17.00 WIT, KN SAR Bharata diberangkatkan menuju titik kejadian sejauh ±75 Nautical Mile ke arah tenggara dari Ambon.
Namun pencarian terhenti karena cuaca memburuk.
Hujan ringan, angin barat–barat laut berkecepatan 7–27 knot, serta gelombang 1,25 meter, memaksa operasi dihentikan pada malam hari.
Operasi pencarian kembali dilanjutkan Sabtu pagi dengan fokus penyisiran di titik kejadian dan area sekitar.

Daftar 11 ABK yang Hilang
Basarnas merilis nama-nama awak kapal yang belum ditemukan:
- Yakob Arnyanyi — Nahkoda (60)
- Kien Julson Sabandar — ABK (51)
- Misran Sumenda — ABK (51)
- Finsen Rahayaan — ABK (27)
- Deki Tatael — ABK (59)
- Hengki Tatael — ABK (21)
- Agung Mamentiwalo — ABK (29)
- Oksin Tatael — ABK (29)
- Otnjel Kolotja — ABK (51)
- Jefry Langelo — ABK (62)
- Melvin Rolando Hitalessy — ABK (26)
Sebanyak 11 personel KN SAR Bharata diterjunkan dalam operasi pencarian. Basarnas Ambon meminta kapal-kapal yang melintas di Laut Banda melaporkan setiap tanda-tanda keberadaan korban atau puing kapal.
Penulis: Christin Pesiwarissa
