titastory, Seram Utara – Jembatan di jalan lintas provinsi yang menghubungkan Kabupaten Maluku Tengah dengan Seram Bagian Timur (SBT) dan Seram Bagian Barat (SBB) ambruk pada Minggu (21/9/2025) siang. Peristiwa itu terjadi di Desa Waipia, tepat di bawah kaki Gunung Binaya.
Beruntung saat kejadian tidak ada kendaraan yang sedang melintas. Jembatan sepanjang sekitar 35 meter itu roboh setelah hujan deras mengguyur Pulau Seram selama sepekan terakhir, menyebabkan longsor pada bagian pondasi jembatan hingga akhirnya patah.
Abdul Jalil Rumfot, warga SBT yang hendak menuju Ambon, mengatakan dirinya sempat menyaksikan detik-detik jembatan ambruk.

“Katong baru sampai di kaki jembatan, tiba-tiba terlihat ada pergerakan. Untung katong berhenti, tidak sempat melintas,” tutur Jalil.
Ia menambahkan, ambruknya jembatan tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian harta benda. Namun, akses transportasi menuju Kota Masohi, SBB, maupun SBT lumpuh total.
“Perjalanan katong terhambat, karena jembatan putus total,” jelasnya.
Akibat kejadian ini, warga yang hendak menuju Kota Ambon, SBB, maupun Masohi terpaksa mencari jalur alternatif. Mereka harus memutar jauh melewati Desa Saleman, Piru, hingga ke Pelabuhan Penyeberangan Waipirit di Desa Gemba, SBB. Perjalanan menuju Masohi bahkan bisa memakan waktu enam hingga delapan jam lebih lama.