Jembatan Darurat di Sungai Kawa-Nua Terancam Putus, Akses Seram Selatan Lumpuh Jika Hanyut

04/08/2025
Kondisi di Jebatan darusat Kawa-Nua, Kecamatan Seram Selatan, MaulukuTengah. Foto : titastory/Sofyan.

titastory, Seram Selatan – Jembatan darurat di atas Sungai Kawa dan Nua, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, terancam putus setelah debit air sungai terus meningkat akibat curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir. Jembatan ini merupakan satu-satunya akses penghubung vital antara Kecamatan Tehoru-Teluti dan ibu kota kabupaten, bahkan menuju Kota Ambon.

Pantauan titastory.id, Senin, 4 Agustus 2025, permukaan air sungai hanya bersisa sekitar satu meter dari badan jembatan. Beberapa truk besar sudah tidak bisa melintas karena kayu pada permukaan jembatan mulai patah dan berlubang. Saat ini hanya kendaraan roda dua yang masih bisa melewati jembatan, meskipun dengan risiko tinggi.

Sungai Kawa-Nua mengancam jembatan darurat, debit air makin tinggi. Foto : titastory/Sof

“Tinggal sedikit lagi air menyentuh jembatan. Kondisinya sangat rawan. Saya sudah mengingatkan pengguna jalan untuk tidak berlama-lama di atas jembatan,” kata Saiful (26), pengendara motor yang melintas di lokasi.

Hudson Pattiahuan, warga setempat, menyebut bahwa bila hujan deras terus berlangsung selama dua atau tiga hari ke depan, sangat besar kemungkinan jembatan darurat akan tersapu arus sungai.

“Kalau hujan begini terus, air bisa ambil akang (menghanyutkan jembatan),” ujarnya.

Hujan yang turun sejak akhir pekan lalu menyebabkan Sungai Kawa dan Nua meluap, membawa material lumpur dan kayu dari hulu. Arus deras ini mengikis bagian pondasi jembatan darurat yang dibangun sementara sejak banjir besar awal tahun lalu.

Kondisi ini dikhawatirkan akan melumpuhkan jalur distribusi logistik dan mobilitas masyarakat. Jika jembatan tersebut benar-benar hanyut, maka akses dari wilayah Teluti dan Tehoru ke Kota Masohi sebagai ibu kota kabupaten akan terputus total.

Pemerintah Daerah Maluku Tengah diminta segera mengambil langkah darurat, baik dengan penguatan struktur jembatan sementara maupun percepatan pembangunan jembatan permanen.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Dinas PUPR atau BPBD Maluku Tengah.

Penulis: Sofyan Hatapayo
Editor: Edison Waas

 

error: Content is protected !!