titastory.id,- Jelang Hari Ulang Tahun (HUT) kemerdekaan Papua Barat, 1 desember 2020, aparat keamanan terus melakukan pengamanan di sejumlah tempat, termasuk di Ambon, Maluku.
Senin (30/11/2020) aparat Brimob Polda Maluku mendatangi asrama pria mahasiswa Unpatti yang berlokasi di Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.
Informasi yang dihimpun dari Danias, mahasiswa papua mengatakan sejumlah aparat Brimob bersenjata lengkap memasuki kawasan asrama pria mahasiswa Unpatti Ambon.
“Tadi dong (mereka) datang mau bilang mau foto dan pantau mahasiswa Papua. Aparat ini sebelumnya katanya sudah diizinkan oleh security yang sementara berjaga di pos penjagaan,” kata Danias. Namun Boby, pengelola asrama pria Unpatti menurut Danias memarahi security setelah mengetahui telah mengizinkan aparat Brimob memasuki kawasan asrama mahasiswa.
Boby pengelola asrama kata Danias sejak senin pagi telah mewanti-wanti dan juga menginfokan pada security agar orang tak dikenal baik itu aparat TNI, Polri, maupun intelejen dilarang untuk memasuki kawasan Asrama mahasiswa papua.
“Pak Bobi sudah bilang untuk security agar orang asing baik aparat TNI dan Polri tidak boleh kasih masuk tapi diizinkan juga, makanya pak Boby marah tadi,” tutur ia.
Kelima aparat brimob berpakaian lengkap ini kata dia, setelah tiba di asrama langsung mendokumentasikan foto bersama dua mahasiswa papua yang berada di asrama tersebut.
“Jadi ada dua teman papua kita di situ yang menyambut mereka, terus mereka berbincang dan berfoto-foto,” kata ia. Usai melakukan foto kelima aparat brimob ini langsung meninggalkan lokasi asrama mahasiswa pria.
Natan, mahasiswa Unpatti lainnya asal papua sempat menceritakan kondisi yang terjadi pada hari minggu (29/11) didatangi oleh sejumlah aparat berpakain preman.
“hari minggu kemarin, sejumlah aparat berpakaian preman (intel) dari Mapolresta Ambon juga mendatangi asrama mahasiswa Unpatti. Kedatangan para aparat berpakaian preman ini untuk memantau situasi mahasiswa papua di lokasi asrama selain itu mereka juga mengadakan acara bakar-bakar ikan di sekitar lokasi asrama mahasiswa unpatti, Poka,” kata Natan.
Atas peristiwa tersebut, para mahasiswa papua ini menyesalkan kedatangan para Aparat Polri tersebut, seakan melakukan intimidasi mahasiswa Papua.
“kami menyesal karena kami dianggap sebagai teroris, datang memantau, foto, itu merupakan intimidasi kami selaku para pelajar di lingkungan pendidikan. seharusnya itu tidak terjadi, aparat masuk dengan senjata lengkap,” sesal dia.
Aparat Kepung Sekretariat Mahasiswa Papua
Sementara itu, kericuhan terjadi di sekretariat mahasiswa Papua Hanoi Ambon, yang berlokasi di kawasan BTN Wayame, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, senin (30/11) malam sekira pukul 22.30 WIT.
Ibo mahasiswa asal papua kepada titastory menyatakan, kamis malam aparat TNI Polri bersama Kepala Desa mendatangi Hanoi Ambon, sekretariat mahasiswa Papua.
“mereka langsung terobos masuk, dikira kita ini teroris dan warga illegal sehingga melakukan intimidasi kami,” jelas Ibo.
Kata Ibo, setelah masuk aparat TNI Polri bersama rombongan sempat diusir oleh mahasiswa yang berada di dalam sekretariat. “ disitu kami adu mulut, karena kami tidak mau mereka masuk seakan kami ini teroris. Mereka terus mengintimidasi tapi kami usir mereka,” tutur Ibo.
Sebuah video pendek yang direkam oleh para mahasiswa ini terlihat adu mulut terjadi antara mahasiswa dengan aparat TNI-Polri dan juga warga sekitar di depan sekretariat mahasiswa Papua ini.
Dalam video ini terlihat, aparat TNI-Polri bersama RT setempat terus melakukan negosiasi dengan para mahasiswa agar bisa melakukan dialog.
“mereka terus meminta untuk bisa masuk tapi kami bilang ini sudah malam, dan bisa dilakukan besok karena sudah jam istirahat. Namun hingga saat ini mereka masih mengepung sekretariat Honai Ambon,”ungkap Natan.
Natan juga menyayangkan sikap aparat keamanan TNI-Polri karena sengaja membenturkan mereka dengan warga sekitar mereka tinggal. “saya duga mereka provokasi warga, katanya kita tidak pernah ikut upacar bendera 17 agustus, tidak tahu terima kasih, serta berbagai makian yang ada,” sesal Ia.
Sebelumnya, dikabarkan mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Merespon Hari HAM (KOMM-HAM) merencanakan melakukan aksi damai pada tanggal 1 desember 2020. Aksi damai yang dilakukan oleh para mahasiswa ini untuk menolak Otonomi Khusus (OTSUS) Jilid II dan Memberikan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa west papua.
Aksi ini juga serentak dilakukan di seluruh daerah di Indonesia dan Papua, untuk memperingati HUT Kemerdekaan Papua Barat ke 59. “ aksi ini serentak, dan akan dilakukan di Gong Perdamaian Dunia Ambon, senin besok,” kata Ibo, Koordinator Aksi unjuk Rasa. (TS-01)
Discussion about this post