titaStory.id, ambon – Tanggal 27 November 2024, saat warga Kota Ambon akan memilih calon pemimpin. Dan para bakal calon yang telah menunjukan keseriusan untuk mengambil bagian dalam pesta demokrasi terus melakukan komunikasi dengan sejumlah partai politik dan simpati pemilih.
Dalam kaitan dengan itu, Bedah Nusantara Research And Consultant untuk mengukur opini publik di Kota Ambon telah melakukan survei. Bertemahkan “ Paslon Dalam Lingkaran Kecemasan, didasarkan pada kondisi rill bahwa Bakal Calon Walikota dan Wakil Walikota Ambon periode 2024 -2029 masih cemas dalam hal perolehan rekomendasi partai politik, atau target 20 persen.
Survei ini, “kata” Direktur Bedah Nusantara Research And Consultant, Steve Palyama di salah satu hotel di Kota Ambon, kamis (4/7/2024) adalah untuk mengukur terkait pendapat, opini masyarakat Kota Ambon soal kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Kota Ambon serta persepsi politik menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Ambon.
Dijelaskan, Data Pemilih Tetap (DPT) Kota Ambon di tahun 2024 sebesar 252.367 yang terbagi atas pemilih perempuan 132 ribu, pemilih laki- laki 120 lebih. Bahwa survey Media Riset Strategi Bedah Nusantara dilakukan di lima kecamatan dan mengerahkan 40 potensi sumber daya.
Dia mengatakan, untuk mendapatkan opini publik soal kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Kota Ambon serta persepsi politik menuju Pilkada pihaknya menerapkan metodologi survei multiStage Random kurun waktu 11 – 30 Juni 2024 dengan 900 responden sebagai sampel. Menggunakan instrumen kuesioner serta melakukan pengumpulan data dengan bertatap muka. Dari metode ini, terkuak tingkat kepercayaan ke Pemerintah Kota Ambon adalah 95 persen dan margin error sebesar 3,00 persen.
Menjelaskan lagi di hadapan wartawan, survei tingkat pengenalan, kesukaan bakal calon pemimpin Kota Ambon lima tahun ke depan dilakukan secara terpisah, atau responden akan menjelaskan, berpendapat, tentang walikota terpisah juga dari wakil walikota, bukan secara berpasangan. Bedah Nusantara Research And Consultant belum melakukan survei per pasangan bakal calon.
“ Jadi ini survei terpisah untuk bakal calon walikota dan wakil walikota, “ terangnya.
Dia bilang, untuk tingkat kesukaan Calon Walikota Bodewin Wattimena adalah 80,7 persen, tingkat pengenalan adalah 84,6 persen. Calon Walikota Agus Ririmasse tingkat kesukaan 80,2 persen dan tingkat pengenalan 71,1 persen. Yance Wenno tingkat kesukaan 80,3 persen, tingkat pengenalan 73,0 persen. Calon Walikota Anthony Gustaf Latuheru memiliki tingkat kesukaan 80,3 persen dan tingkat kesukaan adalah 75,3 persen disusul juga oleh calon lain.
Sedangkan untuk calon wakil walikota, hasil survei tingkat kesukaan dan pengenalan, Ely Toisuta, Rustam Latupono, Olivia Latuconsina, R. Ayu Hasanussy memiliki tingkat pengenalan 80 persen sedangkan tingkat kesukaan tertinggi adalah M. Nova Liem yaitu 71,0 persen.
“Dapat kami tangkap, bahwa opini di masyarakat, figur yang dikenal belum tentu disukai, sehingga survei mandiri yang dilakukan tanpa embel- embel kepentingan dari semua calon setidaknya bisa memberikan gambaran tentang kondisi politik dan opini publik di Kota Ambon, “ terang Palyama.
Dikatakan, survei menggunakan kuesioner dan tatap muka ini kemudian menjadi bahan untuk disampaikan ke publik, dan tentunya hal ini berdampak pada elektabilitas calon, baik walikota dan wakil walikota. Dimana Bodewin Wattimena sesuai data ada pada tingkat elektabilitas 45,9 persen, disusul Yance Wenno 13,9 dan Agus Ririmase 12,6 persen disusul calon lain, sedangkan presentasi tidak tahu, tidak menjawab adalah 12, 2 persen.
Sementara untuk tingkat elektabilitas wakil walikota Ely Toisuta ada pada angka 14,1 persen, disusul Diana Padang 11,8 persen dan M. Nova liem yang memiliki tingkat kesukaan lebih tinggi dari sederetan calon wakil walikota justru memiliki tingkat elektabilitas ada pada angka 8,2 persen.
Dalam kaitan dengan itu, untuk target 20 persen tentunya elektabilitas partai politik juga berpengaruh. Dimana ada tingkat kesukaan pada calon dan juga partai. Tingkat kesukaan partai politik masih ada di Partai Indonesia Perjuangan (PDIP) 13,4 persen, disusul, Golkar 10,2 persen, Gerindra 9,8 persen, Nadem 9,3 persen, PKS 8,7 persen, PPP 6,3 persen, Perindo 6,1 persen, PKB 6 persen dan sekian persen ( tabel-red) Sementara tingkat ketidak sukaan, tidak menjawab, tidak tahu soal elektabilitas partai politik ada pada angka,52, persen.
“Pada prinsipnya ini adalah hasil survei Juni 2024, dan tentunya akan berubah sesuai dinamika politik, semoga hal ini bisa memberikan dampak positif untuk warga Kota Ambon untuk melihat kondisi riil menjelang Pilkada Kota Ambon, ” tutupnya. (TS- 02)
Discussion about this post