TITASTORY.ID – Menjelang proses belajar mengajar pembelajaran muka (PTM) di sekolah, seluruh pelajar diwajibkan untuk mengikuti program vaksin yang dilakukan secara missal oleh pemerintah.
Para pelajar wajib mengikuti vaksin sebagai bagian menggenjot herd immunity nasional.
Selain vaksin, pemerintah pusat juga akan memberi kelonggaran bagi Kabupaten/Kota untuk menerapkan proses belajar mengajar secara tatap muka dengan syarat harus berada dibawah level 4 PPKM .
Demikian ditegaskan Presiden Joko Widodo dalam sambutan saat meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar sekaligus menyapa para peserta vaksinasi di sejumlah sekolah melalui video konfrensi, kamis (23/9/2021).
Presiden bilang, dalam sambutan, sekolah boleh melakukan proses aktivitas pembelajaran tatap muka. Namun tetap dilakukan secara terbatas.
“Pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan tetapi terbatas. Satu kelas bisa 30 persen, bisa 50 persen,”kata Presiden dihadapan ratusan pelajar dan santri secara virtual.
Untuk Kabupaten/kota yang status PKPM dibawah level empat, kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini bisa melakukan aktivitas belajar tatap muka.
“Untuk kota dan kabupaten yang levelnya tiga,dua, atau satu diperbolehkan melakukan proses tatap muka belajar mengajar. namun jika level empat tidak diperbolehkan,”tegas Kepala Negara.
Meski telah diizinkan untuk melaksanakan tatap muka, namun Presiden memberikan warning agar pihak sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Silahkan saja untuk sekolah tatap muka, tidak ada masalah. yang penting jaga protokol kesehatan utamanya memakai masker,”imbaunya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Ambon, Drs La Ima Kampono dihadapan Presiden Joko Widodo mengatakan kerinduan civitas pendidikan di Maluku khususnya kota Ambon untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Ia mengharapkan setelah divaksin nantin, sekolah yang dipimpinya bersama ribuan sekolah di Maluku bisa melakukan aktivitas belajar tatap muka.
“Target kita hari ini akan divaksinasi 3500 peserta. Dengan demikian apabila ini sudah telah dilakukan maka harapan kami pelajar di Provinsi Maluku pada umumnya dan kota Ambon khususnya dapat melakukan pembelajaran tatap muka,”harap Kampono.
Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Maluku, Brigjen TNI Jimmy Aritonang, mengatakan sasaran dari Vaksinasi Binda Maluku adalah para pelajar dan masyarakat umum. Untuk pelajar ditargetkan sebanyak 3500 orang dan masyarakat umum sebanyak 1500 orang, sehingga tercapai kekebalan Komunal (herd immunity).
Di samping itu, kata Kabinda pelaksanaan vaksinasi missal ini agar dapat mempercepat persiapan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Maluku khususnya di Kota Ambon.
Sedangkan kegiatan yang dilakukan secara virtual oleh Presiden di SMA Negeri 11 Ambon menurut Kabinda dilakukan pada sepuluh provinsi, Maluku salah satunya.
“Kehadiran pak Presiden Joko Widodo dalam acara virtual dengan pelajar SMA 11 Ambon ini tentunya merupakan suatu kebanggaan bagi Maluku, dan ini tentunya memberikan semangat bagi para pelajar kita di tempat lainnya untuk melakukan vaksin,”cetusnya.
Selain para pelajar yang mengikuti vaksin, hadir dalam video konferensi bersama Presiden, Direktur Wilayah Maluku Badan Intelijen Negara, Laksamana TNI Dr. Yanuar Adi L, S.H, M.A.P., M.Si (Han), Kepala BIN Daerah Maluku Brigjen TNI Jimmy Aritonang, S.E, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon drg. Wendy Palupessy , serta Kepala SMA N 11 Ambon Drs. La Ima Kampono, M.Pd. (TS-01)
Discussion about this post