titaStory.id,ambon – Kebakaran hebat yang melanda kawasan lahan gambut di Desa Administrasi Limumir, Negeri Bula, Kecamatan Bula menyita perhatian Kapolda Maluku. Rasa simpatiknya ini karena di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) belum ada armada khusus untuk melakukan pemadaman.
Memikirkan kondisi masyarakat yang akan mengalami masalah dalam hak kesehatan berupa pernapasan dan lokasi kebakaran yang berdekatan dengan instalsi pembangkit listrik PLN sehingga orang nomor satu di jajaran kepolisan maluku ini pun memerintahkan Kapolres Seram Bagian Timur untuk mengerahkan satu Unit Armored Water Canon (AWC) dan peralatan Polri lain yang dibutuhkan dalam upaya pemadaman.
Aksi pemadaman membuahkan hasil, sehingga korban si jago merah yang mengancam Instalasi Pembangkit Listrik PT PLN ULP Bula, SBT, dapat diatasi.
Dalam peristiwa kebakaran hutan gambut, upaya pemadaman selain Water Cannon, tiga mobil tanki air milik PT. Kalrez, PT. Seram Perdana, dan Toko Lifarbo juga dikerahkan untuk mengatasi masalah kebakaran dan api berhasil dipadamkan sekira pukul 23.30 WIT.
Kebakaran pada lahan gambut atau rumput alang-alang di lokasi tersebut dari informasi yang diterima media ini, kerap terjadi secara alami di musim kemarau.
Dan bertepatan denga insiden kebakaran tersebut cuaca panas atau kemarau di daerah Bula sudah berjakan dalam kurun waktu kurang lebih tiga bulan terkahir.
Lantaran merupakan kawasan gambut, mudah terbakar saat diterpa hawa panas. Beruntung, lokasi kebakaran jauh dari pemukiman penduduk.
Namun hal yang dikuatirkan adalah karena jarak dengan pembangkit listrik PLN kurang lebih 300 meter, sementara letak instalasi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini dikelilingi lahan gambut sehingga cukup mengancam.
Info terkahir, saat ini, Pemerintah Kabupaten SBT dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) belum memiliki mobil pemadam kebakaran.
Dirinya pun menghimbau masyarakat di SBT khusus di lokasi kejadian untuk dapat bahu membahu dalam mencegah kebakaran.
“Lahan gambut di musim kemarau memang sangat berpotensi terbakar. Sehingga kami menghimbau masyarakat untuk selalu waspada bila masuk musim kemarau,” ajak Kapolda.
Terangnya, sekalipun lokasi kebakaran jauh dari pemukiman warga, namun Kapolda mengaku kejadian itu juga dapat membahayakan kesehatan masyarakat yaitu terkait gangguan pada sistem pernafasan warga akibat kabut asap yang dihasilkan dari terbakarnya hutan gambut dimaksud.
“Kami juga menghimbau masyarakat agar tidak membakar hutan untuk perkebunan. Selain telah melanggar aturan hukum, imbasnya juga bisa merembet membakar hutan atau tanaman-tanaman milik warga,” pintanya.
“Kami mohon kerjasama yang baik dari semua elemen masyarakat. Mari kita jaga daerah kita masing-masing agar tetap kondusif. Dan kami siap membantu masyarakat yang memerlukan bantuan. Kami berharap Maluku selalu aman, damai dan sejahtera,” tutupnya (TS 02)
Discussion about this post