titastory.id,- Seorang lansia asal Namlea,kabupaten Buru berusia 70 tahun dinyatakan reaktif berdasarkan hasil rapid tes. Pasien berinisial AS pertama kali diketahui reaktif setelah menjalani tes oleh tim Covid-19 Kabupaten Buru.
Diketahui, pasien tersebut telah mengeluhkan demam dan sesak nafas. AS bahkan sempat dirawat di ruang UGD selama 3 hari sejak 6 Mei lalu, namun tidak kunjung membaik.
Tim Gustu covid-19 kabupaten buru yang mengetahui hal tersebut kemudian melakukan rapid test. Alhasil, pasien tersebut reaktif.
Juru bicara tim Gustu percepatan penanganan covid-19 Kabupaten Buru, Nani Rahim mengatakan, saat ini pasien tersebut telah dikarantinakan di pusat isolasi yang ada di RSU Lala untuk mendapatkan perawatan lanjutan sesuai protokol kesehatan yang ada.
“Saat ini PDP tersebut sudah dipindahkan ke ruang isolasi RSU Namlea” Kata Nani.
Nani menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan satgas covid-19 provinsi Maluku, agar mengizinkan pasien AS bisa dirujuk dari RSU Lala ke RSU Haulusy Ambon.
“Kami sedang berkoorsinasi dgn satgas covid-19 provinsi maluku utk merujuk pasien ke RSU Haulusy Ambon.” Tambahnya.
Terkait riwayat kontak pasien AS dengan tenaga medis di RSU Lala selama 3 hari sebelum di nyatakan reaktif, Nani menjelaskan pihak RSU sudah lebih dulu mengantisipasi kemungkinan adanya indikasi penyebaran virus covid-19 antara pasien dengan para tenaga medis.
“Sejak awal RSU sudah menerapkan universal precaution, mereka tetap waspada terhadap pasien yang masuk entah dengan gejala atau tidak. Mereka sudah menggunakan APD walaupun bukan APD level 3. Untuk pengunjung yang datang besuk seng banyak karna Rumah Sakit setempat membatasi jumlah pengunjung ” tandasnya.
Lanjut Nani, tim covid bahkan berencana melakukan tes masal terhadap semua tenaga medis di RSU Lala. “Kami sudah merencanakan untuk rapid test masal nanti semua petugas kesehatan akan di rapid termasuk di Rumah Sakit,” jelas Nani lebih lanjut
Tak hyanya petugas medis, Nani juga menyatakan timnya sudah berada di lapangan untuk melakukan penelusuran terhadap daftar orang orang yang sempat melakukan kontak langsung dengan AS .
“Tim tracking sudah berada di lapangan untuk list data kontak. Insya Allah hari senin kita rapid test semua yang masuk data kontak. Apa itu rapid tes dan mengapa rapid tes digunakan untuk mendeteksi virus covid-19 sebelum tes swab.
Tes cepat atau rapid test merupakan pengujian untuk mendeteksi antibodi di dalam tubuh. Spesimen yang digunakan adalah darah dalam proses pengetesannya.
Dikutip dari Tribunnews, pemerintah daerah di sejumlah daerah telah merilis skenario rapid test di wilayahnya. Dan Jakarta Selatan menjadi lokasi yang pertama kali menerapkan tes cepat tersebut kepada warganya.
Ratusan ribu Alat Rapid Test dari China bahkan didatangkan oleh pemerintah Indonesia beberapa waktu lalu, Yang diperuntukan sebagai alat pemeriksaan cepat untuk mendeteksi penyebaran covid-19 di Indonesia.
Meskipun bukan penentu utama mendeteksi terjangkitnya positif covid-19. Rapid test seperti menjadi penyaring orang orang dengan kemungkinan covid-19. Untuk menjalani tes swab.
Sampai saat ini, tes rapid masih menjadi pilihan satu satunya dunia kesehatan dalam membantu mengetahui adanya penyebaran kasus covid-19 di Indonesia.
Dibanyak tempat, bahkan telah berdiri posko posko pemeriksaan rapid test bagi warga. Dengan demikian. Penggunaan Rapid tes sangat diperlukan sebelum masuk ke tahap memastikan adanya kasus positif covid-19 , yang dilakukan melalui test swab.
Meskipun demikian, hasil rapid tes baik “reaktif atau non reaktif” bisa menjadi tolak ukur yang perlu di lalui sebelum menjalani swab dalam upaya memastikan adanya kasus covid-19 terhadap orang terindikasi. (Asma Kasih).
Discussion about this post