titastory.id, ambon – Pelaksana tugas (Plt) Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Maluku, Soleman Layn, menanggapi isu ketidakharmonisan dalam internal partai. Soleman membantah adanya konflik antara dirinya dengan anggota partai Hanura selama sebulan terakhir.
Saat ditemui awak media di kantor DPD Hanura Maluku, Selasa (3/9/2024), Soleman menyatakan bahwa tidak ada niat untuk menciptakan suasana tidak harmonis. Ia menegaskan bahwa komunikasi yang baik seharusnya dapat menyelesaikan segala permasalahan.
Isu ketidakharmonisan ini mencuat bersamaan dengan pengunduran diri dua pimpinan organisasi sayap Partai Hanura, yaitu Ketua Brigade Hanura, Hasan Ilihelu, dan Ketua Laskar Muda Hanura (Lasmura), Basri Sastro, pada Senin (2/9/2024).
“Saya tidak pernah berniat menciptakan suasana tidak harmonis. Justru, saya baru tahu jika mereka merasa tidak nyaman. Mungkin itu adalah perasaan pribadi mereka, tapi jika komunikasi dijaga dengan baik, pasti ada solusinya,” ujar Soleman.
Soleman juga berterima kasih kepada Hasan Ilihelu dan Basri Sastro atas loyalitas mereka selama menjadi bagian dari Partai Hanura. Ia menghargai keputusan mereka untuk mengundurkan diri, tetapi menegaskan bahwa pengunduran diri tersebut tidak akan mengganggu target politik Partai Hanura dalam Pilkada 2024.
“Pengunduran diri adalah hak setiap orang. Itu tidak akan mengganggu konsolidasi dan agenda politik partai Hanura. Alhamdulillah, semuanya tetap berjalan lancar,” jelasnya.
Soleman menjelaskan bahwa sebagai Plt Ketua DPD, ia baru menjabat selama 23 hari, dan kesibukan di Jakarta membuatnya sulit untuk berkomunikasi secara langsung dengan semua anggota. Meski demikian, komunikasi tetap terjalin, terutama dalam hal koordinasi dengan organisasi sayap partai.
Ia juga menanggapi pertanyaan mengenai kader yang tidak sejalan dengan rekomendasi partai. Soleman mengakui bahwa ada indikasi dukungan kepada figur lain di luar partai, yang terlihat dari postingan di media sosial.
“Saya melihat ada dukungan kepada kandidat lain. Itu adalah pilihan pribadi, tapi saya tidak bisa menegur karena itu adalah hak politik mereka. Ketua Brigade sempat mengirim pesan berharap Hanura mendukung Hendrik Lewerissa dan Abdullah Vanath, tapi itu adalah kewenangan DPP, bukan saya,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam konferensi persnya, Hasan Ilihelu menyatakan bahwa alasan pengunduran dirinya adalah karena ketidakharmonisan dalam komunikasi dengan Plt Ketua DPD Hanura Maluku. Hasan juga merasa tidak dilibatkan dalam agenda partai, termasuk dalam Musyawarah Nasional (Munas) Hanura di Bali pada 18-19 Agustus 2024.
Menanggapi hal ini, Soleman menegaskan bahwa peserta Munas memang hanya terdiri dari Ketua Umum Lasmura dan Komandan Brigade Pusat, sehingga hal tersebut tidak perlu dipersoalkan.
“Saya sudah komunikasikan hal ini dengan Ketua Lasmura. Informasi dari DPP dan panitia Munas jelas bahwa yang diundang hanya Ketua Umum Lasmura dan Komandan Brigade Pusat. Untuk Musda nanti, baru teman-teman ini akan dilibatkan,” jelasnya.
Soleman menegaskan bahwa fokus DPD Hanura Maluku saat ini adalah memenangkan calon kepala daerah yang telah diusung partai, baik di tingkat pemilihan gubernur maupun bupati/wali kota di 11 kabupaten/kota di Maluku.
Berikut Sejumlah Rekomendasi Partai Hanura untuk 12 Calon Kepala Daerah di Maluku:
1. Jefri Apolly Rahawarin – Abdul Mukti Keliobas (Gubernur – Wakil Gubernur Maluku)
2. Agus Ririmase – M. Novan Liem (Wali Kota – Wakil Wali Kota Ambon)
3. Miranti Dewaningsih – Daniel Wendy Nirahua (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tengah)
4. Martinus Sergio Ulukyanan – Ahmad Yani Rahawarin (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Maluku Tenggara)
5. Timotius Akerina – Yudin Hitimala (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat)
6. Abdul Malik Kastela – Arobi Kelian (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat)
7. Amus Besan – Hamzah Buton (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Buru)
8. La Hamidi – Gerson Eliaser Selsily (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan)
9. Hari Suharto Adhyaksa Tamher – Aliah Lestari Sayuti Asyathry (Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tual)
10. Adolof Bormasa – Hendrikus Serin (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar)
11. Temi Oersepuny – Hadi Djumadi Saleh (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Aru)
12. Hendrik Natalius Christian – Hengky R.A Pelata (Bupati – Wakil Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya).
Discussion about this post