titaStory.id, Flores – Gunung api Lewotobi Laki-Laki yang berada di wilayah administrasi Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi yang ditandai dengan adanya letusan abu vulkanik berketinggian 1.000 – 1.500-meter dari puncak kawah utama pada Sabtu (23/12) pukul 07.14 WITA.
Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menjelaskan, letusan abu vulkanik tersebut kemudian tertiup angin dan membuat empat desa di Kecamatan Wulanggitan dan satu desa di Kecamatan Ile Bura terdampak hujan abu vulkanik hingga ketebalan tiga sentimeter.
Demi mencegah adanya dampak buruk bagi kesehatan masyarakat di sana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur turun ke lapangan membagikan masker kepada masyarakat.
Pembagian masker bagi masyarakat itu sendiri dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Abdul Razak Jakra bersama Kapolsek Wulanggitan dan Danramil Wulanggitan beserta jajaran pemerintah Kecamatan Wulanggitan. Dalam pembagian masker itu, Abdul bersama tim menyasar ke lokasi pusat keramaian seperti di pasar maupun jalan raya.
“Ada empat wilayah kecamatan Wulanggitan yang terdampak yaitu Desa Hokeng Jaya, Pululera, Klatanlo dan Nawakote. Sementara yang di Kecamatan Ile Bura ada Desa Dulepari. Ketebalan debu di rumah penduduk hingga tiga sentimeter,” ungkap Abdul.
“Saat ini kita membagikan masker di wilayah pasar,” tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Jika ada yang hendak keluar rumah, maka Abdul mengimbau masyarakat untuk memakai masker. Sebab, abu vulkanik dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
“Dan kita himbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada. Jika melakukan kegiatan di luar rumah harus menggunakan masker karena abu vulkanik dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan kita bisa terkena ISPA,” kata Abdul.
Demi meningkatkan kesiapsiagaan dan antisipasi potensi risiko bencana dari erupsi Gunungapi Lewotobi Laki-Laki, Abdul telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan Wulanggitan bersama Kaplsek dan Danramil untuk mendirikan posko darurat. Jika kemudian ada dampak yang lebih masif dari aktivitas vulkanik yang ditimbulkan, maka proses evakuasi akan dilakukan.
“Kami telah berkoordinasi dengan Pak Camat dan Kapolsek beserta Danramil untuk mendirikan posko darurat. Dan apabila kondisi memburuk maka kita harus mengambil langkah untuk evakuasi,” jelas Abdul.
Terkait kondisi saat ini pascaerupsi, Abdul mengatakan bahwa dampak abu vulkanik mulai mereda. Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, Abdul bersama tim gabungan akan terus bersiaga sebagai langkah antisipatif termasuk memberikan rasa aman dan nyaman pada momentum Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Kondisi sudah mulai mereda. Kami akan terus bersiaga untuk antisipasi khususnya di wilayah Kecamatan Wulanggitan dan Ile Bura,” pungkas Abdul.
Sekilas Tentang Gunung Lewotobi
Gunung Lewotobi adalah gunung berapi kembar yang terletak di bagian tenggara Pulau Flores, Indonesia. Gunung ini terletak di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Gunung Lewotobi terdiri dari dua puncak, yaitu Gunung Lewotobi Laki-laki dan Gunung Lewotobi Perempuan.
Gunung Lewotobi Laki-laki (G. Lewotobi Laki-laki) memiliki ketinggian 1584 mdpl, Erupsi terakhir terjadi pada 12 Oktober 2002. Status Tingkat Aktivitas Gunung Lewotobi Laki- laki berada pada Level I (Waspada) sejak tanggal 17 Desember 2023. Gunung Lewotobi Laki-laki dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Adapun perkembangan terakhir aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki-laki hingga 23 Desember 2023 pukul 08.30 WIB oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), telah terjadi erupsi pada pukul 07.14 WITA dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1000-1500 meter di atas puncak (2584 m di atas permukaan laut). Kolom erupsi teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara.
Erupsi ini terekam di Seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi kurang lebih 24 menit. Data kegempaan Gunungapi Lewotobil Laki-laki menunjukkan peningkatan sebelum terjadi erupsi tanggal 23 Desember 2023 Pukul 07.14 WITA.
Tercatat Gempa Vulkanik- Dalam (VA) terekam sebanyak 38 kali dan Vulkanik Dangkal (VB) terekam 5 kali pada periode tanggal 17 Desember 2023 – 23 Desember 2023. Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 23 Desember pukul 08.45 WITA (7.45 WIB), maka tingkat aktivitas G. Lewotobi Laki-laki masih tetap pada Level Il (Waspada).
Sehubungan dengan tingkat aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki-laki pada Level Il (Waspada), maka masyarakat sekitar dan pengunjung/wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 2 km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Masyarakat diharapkan agar tenang dan mengikuti arahan Pemerintah Daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki di Desa Pullera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
PVMBG akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Flores Timur dan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur serta Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki-laki.
Untuk informasi lebih jelas dapat menghubungi Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki atau menghubungi PVMBG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.
Tingkat aktivitas Gunungapi Lewotobi Laki laki akan dievaluasi kembali secara berkala maupun jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan. Dalam hal ini, tingkat aktivitas dianggap tetap jika evaluasi berikutnya belum dikeluarkan. (TS-01).
Discussion about this post