Gubernur Mediasi Penyelesaian Bentrok di Kecamatan Salahutu, Bantu Biayai Pemakaman Dan Perawatan Korban

01/04/2025
Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa saat melakukan komunikasi dengan tokoh adat dan masyarakat atas persoalan antara Negeri Tial dan Negeri Tulehu. Foto : Ian/Titastory.id

titastory,Ambon – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa ikut menyelesaikan bentrok antar warga Negeri Tulehu dan Tial Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Maluku, yang terjadi saat momen Idul Fitri, Senin (31/3)

Didampingi Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan dan Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura, Brigjen TNI Julius Joly Suawa, Gubernur memediasi konflik yang menelan satu korban jiwa dan tiga korban luka.

Gubernur mendatangi Negeri Tulehu dan melakukan dialog bersama Raja dan staf pemerintah negeri (Pemneg), tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda negeri setempat.

Dalam pertemuan tersebut, masyarakat Tulehu sepakat menyerahkan seluruh upaya penegakkan hukum terkait insiden pembacokan kepada aparat kepolisian. Selain itu, mereka menjamin tidak akan melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum.

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa saat berdialog. Foto : Ian/Titastory.id

Kurang lebih 1 jam di Tulehu, Gubernur, Kapolda dan Pangdam melakukan dialog dan mediasi di Balai Desa Tial dengan Raja, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat setempat.

Mereka berharap, kehadiran Gubernur dan Kapolda bisa menyelesaikan persoalan yang terjadi agar tidak terulang di kemudian hari, termasuk pelaku pembacokan diproses hukum sesuai perbuatan yang dilakukan.

“Ini persoalan bukan antar Negeri, tapi orang per orang yang membuat nama Negeri terbawa-bawa. Kami harapkan tidak terulang lagi dan pelaku pembacokan bisa ditangkap dan diproses hukum. Kamtibmas menjadi tanggungjawab bersama, bukan saja aparat kepolisian,” kata salah satu tokoh pemuda Tial.

Sama halnya di Tulehu, Gubernur Lewerissa di Tial tegaskan, persoalan yang terjadi murni kriminal dan merupakan kewenangan aparat kepolisian untuk menanganinya. Karena itu diharapkan masyarakat kedua Negeri tetap tenang dan tidak terprovokasi.

“Saat ini kita masih dalam suasana merayakan Lebaran Idul Fitri. Ini hari kemenangan yang harus dimaknai dengan saling memaafkan, bukan sebaliknya saling mendendam. Serahkan sepenuhnya penanganan hukum ke Polda Maluku dan Polresta Ambon,” harap Lewerissa.

Sebagai kepala daerah, Lewerissa berharap persoalan serupa tidak terjadi lagi, dan meminta kerjasama baik dari pemerintah negeri, Bhabinkamtibmas, Babinsa serta masyarakat agar bekerjasama menjaga wilayah masing-masing.

Sebagai bentuk kepedulian dan perhatiannya, Gubernur tegaskan, akan langsung membantu dari kantong pribadi untuk membiayai pemakaman korban meninggal dan biaya perawatan di rumah sakit bagi korban luka-luka.

“Untuk biaya pemakaman korban meninggal dan perawatan korban luka-luka di rumah sakit saya tangani langsung. Saya berharap, kita semua komitmen bersama untuk tetap jaga kondusifitas keamanan masing-masing. Sebab persoalan Kamtibmas bukan saja tanggungjawab aparat keamanan, tapi kita semua,” pinta Lewerissa.

Sementara itu, Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan meminta masyarakat di kedua negeri untuk melawan hoax yang beredar di media sosial pasca kejadian. Apakah itu terkait pemblokiran jalan dan sebagainya.

“Saat ini situasi sudah aman dan kondusif. Semua hoax harus dilawan. Masyarakat jangan mau diadu domba. Menjaga keamanan jadi tugas bersama dengan masyarakat, bukan saja aparat kepolisian,” jelas Kapolda.

“Ada apa-apa segera koordinasi, komunikasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Sehingga langkah preventif bisa kita ambil segera. Saya janji akan sering-sering ke Tial dengan pa Kapolresta, karena alam disini suguhkan keindahan dan kenyamanan,” pungkas Jenderal Eddy.

Bentrok antar warga dipicu penyerangan menggunakan pisau terhadap seorang warga Desa Tial berinisial SL, yang diduga dilakukan tiga pemuda asal Tulehu.

Akibat serangan itu, korban alami luka serius dan harus dilarikan ke RS Leimena untuk mendapat perawatan medis.

Peristiwa ini memantik kemarahan warga Tial. Massa dari Desa Tial bergegas mengejar para pelaku hingga ke kawasan SMP Negeri 27 Tial.
Situasi pun memanas hingga berujung aksi pembacokan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Seorang pemuda Tulehu, RO meninggal dunia dalam insiden ini. Sementara dua lainnya, JM dan AS mengalami luka serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Penulis : Christian R.
Editor : Dianti Martha
error: Content is protected !!