TITASTORY.ID, – “YANG penting untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sejumlah Tenaga Medis (Nakes) yang berada di Puskesmas Waekatin, Kecamatan Fena Fanfan Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Provinsi Maluku, tetap setia menjalankan panggilan kemanusiaan tanpa memikirkan kondisi dan realitas alam di wilayah tersebut, justru saat tergelincir dan terjatuh yang dikeluarkan hanyalah senyuman untuk menutupi rasa sakit”
Dengan kondisi askes jalan yang sulit, dibalut lumpur dan genangan air sehingga pemukaan tanah menjadi licin tentunya merupakan tantangan tersendiri untuk para Nakes di daerah pendalaman pulau buru ini.
Biar pun menggunakan dengan kendaraan roda dua, namun hal itu bukan jaminan, lantaran ada saja saat di mana mereka harus mengeluarkan tenaga untuk mendorong kendaraan saat terjebak dalam linangan lumpur. Bahkan tak jarang mereka harus berhenti pada sejumlah sungai besar dan kecil untuk membersihkan tubuh dan pakaian akibat kecipratan lumpur sekaligus beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan.
Dokter Lydia Astriani Kainama, mencurahkan isi hatinya. Lydia nama sapaan Lydia Astriani Kainama ini mengungkapkan semenjak bertugas oktober tahun 2021, di Desa Waekatin dan 9 desa lain di sekitarnya, yang paling dirasakan menyulitkan adalah terkait akses jalan, sebagai salah satu sarana untuk penanganan masalah – masalah kesehatan di wilayah tersebut. Namun itu bukan persoalan yang sesungguhnya untuk mereka tetapi persoalan harapan masyarakat di Kecamatan Fena Fafan.
“Hal yang paling utama adalah terkait dengan akses jalan untuk mendukung proses pelayanan ke pada masyarakat, sehingga perlu perhatian serius dari pihak terkait terhadap problem yang ada di Kecamatan Fena Fafan,” tegasnya,
Kainama menegaskan, keberadaan puskesmas sebagai instalasi kesehatan sangat penting adanya, dan merupakan garda terdepan dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat termasuk di Desa Waekatin dan 9 desa lainnya. Desa desa yang dimasksudkan adalah Desa Mangeswan, Fakal, Siwatlahin, Waelo,Trukat, Waeraman, Uneth dan Desa Batu Karang. Namun jika kondisi akses jalan yang kurang memadai dan menyulitkan adalah hambatan untuk warga untuk memeriksakan kesehatan atau berobat.
“Sebagai dokter tidak akan pernah lari atau meninggalkan tugas sebagai pelayan di bidang kesehatan, karena diikat dengan sumpah sebagai seorang dokter, namun akses jalan di Desa Waekatin sebagai salah satu tempat berdirinya Puskesmas perlu untuk diperhatikan, dalam hal memudahkan orang untuk mengunjungi Puskesmas untuk memperoleh layanan kesehatan. Jika jalan saja sudah menyulitkan bagaimana kesehatan warga,” terangnya.
Bukan hanya aktivitas di Puskesmas, dr Lydia Astriani bersama rekan tetap eksis melaksanakan tugas pelayanan kesehatan dalam mendukung pelayanan kesehatan luar gedung seperti (posyandu) dan Puling di tiap bulan berjalan. Bahkan dari Desa Waekatin, tim medis ini pun melakukan perjalanan hingga ke pelosok – pelosok desa atau daerah yang merupakan kawasan yang merupakan wilayah tugas, tanpa mengenal kata lelah. Tantangan yang harus dihadapi adalah mereka harus menempuh jarak tempuh berjam jam, dari satu desa ke desa lain, bahkan terkadang harus berjalan kaki karena kondisi jalan tidak layak dilewati kendaraan roda dua yang digunakan.
Namun karena rasa kemanusiaan dan panggilan, tugas ini pun tetap dilakukan walau dalam kondisi sulit. Lintasan jembatan berbahaya baik yang terbuat dari susunan batang pohon kelapa, melintasi sungai – sungai yang besar maupun kecil, menapaki jalan berbatu, melintasi semak belukar dengan kondisi jalan yang berlumpur adalah teman akrab untuk tim Nekes yang dikoordinir dr Kainama.
“Karna kami sudah di sumpah terlebih dahulu saat menerima dan memberikan diri untuk mengabdi sebagai tenaga medis yakni dokter.” ungkapnya
Namun demikian dia berharap, dan mewakili sekian suara masyarakat di daerah pelayanannya, khususnya masyarakat Fena Fafan, meminta perhatian pemerintah terkait dengan kondisi akses perjalanan antar desa di Kecamatan Fena Fafan.
“Kiranya dapat di bantu agar mempermudah kegiatan masyarakat bukan saja mempermudah akses kami tenaga medis.” tuturnya .”
Kainama juga menjelaskan, keberadaan akses jalan adalah sarana pendukung terhadap akses ekonomi, apa lagi persoalan pendidikan termasuk kesehatan untuk masyarakat di Kecamatan Fena Fafan. Sehingga dirinya meminta pemerintah melalui instansi terkait untuk dapat mengupayakan pembuatan pembangunan jalan di Wilayah Kecamatan Fena Fafan yang bisa diakses dengan mudah.
“Sebab infrastruktur jalan merupakan salah satu penunjang bagi kehidupan masyarakat bukan saja dalam pelayanan kesehatan tetapi juga peningkatan kesejahteraan perekonomian ,dan kenyamanan bagi masyarakat dalam peningkatan aktivitas yang di lakukan,” tutupnya. (TS 02)
Discussion about this post