titaStory.id,ambon – Kejadian dan Parameter Gempabumi tektonik terjadi di Laut seram.Kejadian yang terjadi pada, kamis (8/02/2024) pukul 02.33.39 WIB.
Lokasi Gempabumi terjadi di wilayah Pantai Utara Seram Bagian Timur. Gempa tektonik pun terasa hingga kota Fakfak, Papua.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, S.Si, M.Si dalam pesan tertulis yang diterima titaStory.id,kamis (8/02/2023) menerangkan, berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 3,23° LS ; 130,87° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 7 Km arah Utara Teluk Waru, Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 56 km.
Dijelaskan, jenis dan Mekanisme Gempabumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan di Subduksi Laut Banda.
” Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser ( strike-slip), ” Daryono.
BMG juga menjelaskan berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Seram Bagian Timur dengan skala intensitas IV MMI atau bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, dan daerah Kota Fakfak dengan skala intensitas II – III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini
Gempabumi Susulan
Hingga pukul 03.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 (dua) aktivitas gempabumi susulan dengan magnitudo terbesar M3,9.
Terhadap kejadian alam tersebut, pihak BMKG pun meminta kepada agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Masyarakat juga dihimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.” tegas Daryono. (TS)
.
Discussion about this post