Ambon,– Guncangan kuat dan berlangsung lama melanda Kota Ambon pada Kamis siang (20/11/2025), membuat warga di sejumlah titik kota panik dan berhamburan keluar gedung. Di kompleks perkantoran Pemerintah Kota Ambon, para Aparatur Sipil Negara (ASN) terlihat keluar berlari dari Gedung C setelah merasakan getaran yang cukup keras.
“Tanah goyang cukup kuat dan lama, kami harus keluar dari gedung,” ujar Ine Pattikawa, salah seorang ASN Pemkot Ambon yang turut dievakuasi ke area terbuka.

Kepanikan serupa juga terjadi di pusat perbelanjaan Ambon City Center (ACC) Passo. Para pengunjung terlihat berdesakan keluar melalui pintu utama begitu guncangan terasa. Di Natsepa Apotik, pasien anak dan orang tua yang sedang mengantri bahkan langsung meninggalkan ruangan untuk mencari tempat aman.

BMKG: Magnitudo 6,0, Terjadi di Tenggara Ambon
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 6,0terjadi pada pukul 15:59:44 WIT. Titik pusat gempa berada di laut pada koordinat 03.66 LS – 128.33 BT, sekitar 15 kilometer Tenggara Ambon, dengan kedalaman 119 kilometer.
Meski tergolong gempa menengah, getarannya dirasakan cukup luas di wilayah Maluku dan sekitarnya.

Amahai Merasakan Guncangan Terkuat
BMKG mencatat intensitas guncangan paling kuat dirasakan di Amahai pada skala III–IV MMI, di mana getaran terasa nyata dalam rumah, beberapa benda ringan dapat bergeser, dan jendela atau pintu berderit.
Wilayah yang merasakan guncangan intensitas III MMI meliputi: Kota Ambon, Kairatu, Namlea, Saparua, Piru hingga Sorong, Papua Barat Daya.
Sementara guncangan ringan (II MMI) dilaporkan terasa di Fak-fak. Di Desa Waimital, Kecamatan Kairatu, warga melaporkan bingkai foto dan perabot bergoyang kuat akibat gempa.
Tidak Berpotensi Tsunami
BMKG memastikan gempa tidak berpotensi tsunami mengingat pusat guncangan berada pada kedalaman yang cukup signifikan. Meski demikian, BMKG mengimbau warga tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Warga juga diminta menghindari informasi yang tidak resmi dan hanya mengikuti pembaruan dari kanal resmi BMKG, baik melalui laman web, akun media sosial, maupun aplikasi InfoBMKG.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa. Otoritas daerah terus memantau perkembangan situasi dan mengimbau masyarakat tetap tenang serta mengutamakan keselamatan diri.
