titastory, Seram Utara – Guncangan gempa bumi masih terus terjadi di wilayah Kobisonta, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah. Gempa berkekuatan magnitudo 6,0 yang terjadi pada Selasa (18/3/2025) pukul 02:32 WIT membuat warga panik dan berlarian keluar rumah.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hingga hari ini telah terjadi 28 kali gempa susulan yang berpusat di Kobisonta, Maluku Tengah, serta di barat laut Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Hingga malam ini, pukul 20:57 WIT, gempa berkekuatan magnitudo 4,8 kembali mengguncang Kobisonta. Episenter gempa terletak pada koordinat 2.92 LS; 130.11 BT, berlokasi di laut, 27 km timur Kobisonta, dengan kedalaman 19 km.

Penyebab Gempa dan Dampaknya
Kepala Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro, dalam siaran persnya menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh aktivitas Sesar Naik Seram Utara.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa di wilayah itu memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa gempa ini berdampak pada wilayah Kobisonta, di mana getarannya terasa jelas di dalam rumah. BMKG memastikan gempa yang terjadi merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan (aftershock) dari gempa utama berkekuatan magnitudo 6,0 yang terjadi pada 17 Maret 2025 malam.

Imbauan BMKG untuk Warga
Djati Cipto Kuncoro mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan warga untuk memeriksa kondisi bangunan sebelum kembali ke rumah setelah terjadi gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, serta tidak mengalami kerusakan yang membahayakan kestabilan sebelum kembali ke dalam rumah,” pungkasnya.
Penulis: Sahdan Fabanyo Editor : Christ Belseran