titastory.id,Ambon – Gempa tektonik M5,6 mengguncang Laut Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Senin (16/12). Sesuai hasil analisa BMKG gempa tektonik itu terjadi di kawasan Pantai Selatan Maluku Tengah. Episenter gempa berada pada koordinat 3,67° LS ; 129,32° BT, atau 57 km arah tenggara Maluku Tengah pada kedalaman 16 km.
Dari keterangan pihak BMKG yang diterima titastory.id, berdasarkan jenis dan mekanisme dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas penyesaran dasar laut ( submarine faulting ).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme kombinasi pergerakan naik oblique (oblique thrust).
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono keterangannya menjelaskan, akibat gempa dangkal disebabkan oleh aktivitas penyesaran dasar laut (submarine faulting).
Gempa juga dirasakan di daerah Pulau Seram yakni kawasan Amahai, Waipia, Yaputih dan Pulau Saparua dengan skala intensitas III MMI. Selain itu juga di daerah Pulau Ambon dan Kairatu dengan skala intensitas II MMI.
“Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” ungkapnya.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegas Daryono.
Sempat terjadi gempa susulan (aftershock) pada pukul 19.40 WIT. Untuk itu, dirinya meminta kepada agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dia juga meminta agar masyarakat dapat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG,” terangnya. (TS-03)
Discussion about this post