TITASTORY.ID– Diduga suara bising motor, berujung bentrokan antara anggota Kepolisian dari sejumlah oknum satuan Brimob dengan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam.
Sebuah video amatir ini beradar viral di media sosial. Video tersebut menampilkan sejumlah oknum anggota brimob bersenjata lengkap memboyong seorang aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ambon bernama Yusuf Sangadji. Kericuhan ini dipicu akibat suara bising motor sang anggota.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 23.40 WIT di sebuah rumah di kawasan Poka, Rumatiga, Ambon. Kala itu, anggota HMI sedang menonton video dokumenter penebangan kayu liar di Desa Sabuai, Siwalata, Seram Bagian Timur, Maluku.
Keributan itu berawal saat seorang anggota Brimob Polda Maluku sempat ditegur saat mengendarai sepeda motor terlalu kencang di depan lokasi sekretariat cabang HMI yang berada di keluarahan Tihu, Kecamatan Teluk Ambon.
Oknum aparat itu tak terima ditigur. Keributan pun pecah setelah anggota tersebut pulang ke rumahnya dengan tujuan melepas pakaian dinas. Setelah itu Ia pun kembali mengundang mahasiswa untuk berkelahi.
“Jadi ada anggota yang balap di sini lalu ditegur namun tak terima, dia pulang ke rumah dan melepas celana dinas dan kembali mengundang berkelahi,”kata seorang anggota HMI, saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa dini hari pukul 03.00 WIT.
“Anggota intel yang tinggal sekitar sini sempat melarai, sempat damai, namun anggota itu mendatangkan beberapa teman lalu mereka memukul anggota kami,” ucapnya.
Mereka sempat membawa aktivis HMI itu ke Polsek Teluk Ambon, Maluku namun sempat dicegat rekan-rekan HMI yang melindungi teman mereka yang dipukul anggota.
Dari pantauan media ini di Mapolsek Teluk Ambon, Kota Ambon, Maluku pada pukul 01.00 Selasa, (24/8) dini hari terlihat kedua bela pihak yang sempat berkelahi memutuskan untuk berdamai. Keduanya sempat berjabat tangan dan membuat surat pernyataan perdamaian. Selain berjabat tangan, mereka juga sempat membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan yang sama.
Pihak kepolisian setempat tidak memberikan keterangan apapun, meski telah dilakukan konfirmasi. Dari pernyataan seorang anggota polisi mereka belum bersedia untuk memberikan keterangan. Salah satu anggota Polsek sempat mengatakan peristiwa ini hanya persoalan sepele dan hanya salah paham.
“Mereka sudah berdamai dan saling memaafkan, ini hanya salah paham saja,”kata oknum Polsek stempat.
Kapolsek Teluk Ambon, Ipda Jounanda Wibowo Kusno yang dimintai konfirmasi terkait peristiwa tersebut belum merespons setelah pesan singkat terkirim ke ponselnya. (TS-01)
Discussion about this post