TITASTORY.ID– Ratusan supir angkutan kota (Angkot) menggelar aksi mogok memprotes pembatasan BBM bersubsidi jenis premium di Kota Ambon yang hanya dipasok oleh dua SPBU di Kota Ambon.
Ratusan supir angkot ini juga meminta pemerintah kota agar menerapkan kebijakan baru untuk menambahkan SPBU khusus untuk melayani BBM bersubsidi jenis premium.
Mereka sejak kamis (26/8) pagi parkir di tepi badan jalan. Mobil-mobil angkot ini berbaris panjang layaknya mengantri di tempat pengisian Bahan Bakar Minyak.
Para supir angkot ini memilih mogok dan melakukan aksi di sejumlah titik di Kota Ambon.
Dari pantauan media ini di lokasi, akibat aksi mogok ini sejumlah penumpang terlantar di terminal angkutan umum Mardika. Tak hanya itu, sejumlah penumpang yang terlanjur berada di dalam angkutan umum dipaksa turun. Sehingga angkutan tersebut tidak lagi melakukan aktivitas seperti biasa.
Salim, koordinator supir angkot Ambon kepada awak media mengatakan aksi mogok ini berkaitan dengan pembatasan BBM bersubsidi jenis premium di Kota Ambon yang dipasok hanya melalui dua tempat pengisian BBM atau SPBU.
“Kita supir angkot ini hanya protes kebijakan pemerintah untuk per angkot hanya bisa mengisi premium dengan jumlah yang dibatasi maksimal sepuluh liter per angkutan umum dalam sehari,”katanya.
Dikatakan aksi mogok ini sebagai aksi protes supir angkot kepada Pemerintah Kota Ambon agar mempertimbangkan agar menerapkan kebijakan baru untuk menambahkan SPBU khusus untuk melayani BBM bersubsidi jenis premium.
Selain itu kata salim mereka juga mengharapkan agar Pemkot segera merealisasikan kenaikan tarif angkutan umum yang baru agar tidak merugikan supir angkot maupun pemilik angkutan umum.
Akibat aksi ini aktivitas pemuatan penumpang lumpuh total akibat aksi mogok ratusan supir angkot ini.
Tak puas di jalanan, para supir angkutan umum ini juga mendatangi kantor DPRD Kota Ambon. Disana, mereka diterima oleh Komisi II DPRD.
Dalam kesempatan yang sama hadir Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon,Robby Sapulete.
Dalam pertemuan tersebut para supir angkot ini meminta realisasi dari apa yang disepakati saat pertemuan dengan pemerintah Kota Ambon sebelumnya seperti penambahan SPBU di Kota Ambon, agar totalnya tiga SPBU di Kota Ambon.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon, Robby Sapulete, menjelaskan pembatasan premium itu adalah kebijakan nasional yang tidak ditolelir daerah.
“Kita tidak tinggal diam atas aspirasi ini. Kita akan rapat dengan Pertamina. Tapi ini kebijakan nasional, dan mulai September 2021 nanti tidak ada lagi premium. Kebijakan Nasional langit biru, karena premium dianggap berpengaruh bagi polusi udara,”kata Robby.
Atas hasil pertemuan tersebut, para supir angkutan umum ini membubarkan diri dengan tertib. Namun mereka berjanji akan menggelar aksi yang sama jumat besok jika tuntutan mereka tidak diakomodir oleh pemerintah kota maupun DPRD setempat. (TS-01)
Discussion about this post