TITASTORY.ID – Pasca konflik yang terjadi antara masyarakat Negeri Kariuw dan Masyarakat Dusun Ory, Negeri Pelauw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, selasa (26/01/2022), kini muncul hal yang baru. Salah satunya adalah terkait dengan foto yang diduga mirip Kapolsek Pulau Haruku, AKP. Subhan Amin yang berada di tengah- tengah massa yang melakukan penyerangan ke kawasan masyarakat Negeri Kariuw.
Mengutip pemberitaan online media Spektrum, yang mengulas terkait keberpihakan aparat keamanan yang diduga dipertontonkan Kapolsek Pulau Haruku, AKP. Subhan Amin saat berada di tengah- tengah massa yang menyerang Negeri Kariuw.
Dalam pemberitaan, media ini menjelaskan tentang foto yang dikirim lengkap dengan caption
‘Aneh,,, Kapolsek Pulau Haruku AKP Subhan Amin ternyata ada ditengah-tengah warga Pelauw yang menyerang Negeri Kariu bahkan sempat berjabat tangan dengan para penyerang’.
Keberpihakan Kapolsek Pulau Haruku telah disampaikan warga Kariu saat bertemu dengan Kapolda Maluku, Irjen Pol. Latief Lotharia, Kamis (27/01/2022).
Terhadap munculnya foto sosok yang diduga mirip Kapolsek Pulau Haruku, Pemerhati HAM Maluku, Collin Leupuy menjelaskan, jika benar foto tersebut adalah sosok seorang Kapolsek maka sang Kapolsek harus diproses sesuai hukum dan Undang – undang yang berlaku. Karena Kapolsek adalah representasi dari wajah dan corong keamanan oleh Negara di aras kecamatan, yang harus bertindak netra, tegas dan antisipatif.
“Dia harus bertindak netral, tegas dan antisipatif. Kesalahan tindakannya justru akan menimbulkan preseden buruk bagi lembaganya sendiri, ”ungkap Collin.
Dijelaskan, di era demokrasi, apabila ada dua komunitas yang terlibat berkonflik, maka negara adalah aktor yang pertama yang harus disalahkan karena mereka lalai memberikan proteksi dan jaminan keamanan sipil.
“ Pantas disalahkan karena mereka ( aparat keamanan-red) lalai memberikan proteksi jaminan keamanan sipil,” ucapnya.
Tegasnya pula, bahwa pihak keamanan dalam hal ini Polisi telah mendeklarasikan diri melalui regulasi sebagai yang menjamin keamanan sipil dan tertib sosial, namun tetap saja seolah tidak mampu untuk melakukan proteksi terhadap peristiwa yang terjadi di dataran Pulau Haruku tersebut.
“Polisi termasuk dalam institusi yang bernama Negara itu. Lalai saja. negara disalahkan apalagi ada tindakan yang lebih buruk dari itu.
Untuk itu, Collin meminta agar Kapolda Maluku dapat melakukan penelusuran terkait foto sosok yang diduga mirip Kapolsek Haruku tersebut. Jika perlu yang bersangkutan dibebaskan tugas.
“ Untuk membuktikannya, Kapolda Maluku diminta melakukan penelusuran, atas foto mirip Kapolsek Pulau Haruku tersebut, apalagi hal ini sudah dipublikasi oleh media,” ucapnya.
Sementara itu, Polda Maluku lewat Kabid Humas Kombes Pol M. Rum Ohoirat, Senin (31/1/2022) sangat menyesalkan pemberitaan salah satu media yang tidak cover both side, sehingga terkesan fitnah dan sangat menyudutkan.
“Benar pada saat itu ada Kapolsek, tapi beliau tidak sendiri. Dia bersama anggota di TKP dan berusaha menghalau massa,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Rum Ohoirat, Senin (31/1/2022) yang dilansir salah satu media online di Kota Ambon.
“Soal foto yang tersebar itu Kapolsek dan beliau sementara berada di depan Gereja Eben Haezer untuk massa, dan foto itu diambil saat ada masyarakat yang memberikan kunci kendaraan bermotor kepada Kapolsek
“Kami sangat menyayangkan pemberitaan dari media Spektrum yang diduga tidak berimbang dan terkesan menyudutkan. Berita yang ditampilkan diduga tidak menerapkan kerja-kerja jurnalistik, salah satunya ke berimbangan atau cover both side. Sehingga pemberitaan tersebut diduga terkesan fitnah dan telah melanggar UU Pers maupun kode etik jurnalistik,” sesalnya.
Menurutnya, saat kejadian Kapolsek datang bersama sejumlah personil. Mereka datang melakukan penebalan pengamanan di sekitar Gereja Eben Haezer, Kariuw. Terdiri dari 3 anggota Brimob, dan 5 anggota Sabhara Polda Maluku serta 9 personil Polsek Haruku.
“Kapolsek dan Kanit Intel yang ada di gambar itu masuk ke Kariuw menggunakan sepeda motor, dan anggota Polsek yang lain ikut bersama Danramil dan anggota TNI,” jelasnya.
Melihat kedatangan massa dari arah Dusun Ori, semua anggota pengamanan di pos Kariuw kemudian turun dari Gereja, bersama-sama melakukan penghadangan. Bahkan saat kejadian tersebut, terdengar suara teriakan dari anggota pengamanan bahwa Briptu Faisal terkena tembakan. (*TS 02)
(TS 02)
Discussion about this post