Film Animasi Merah Putih ‘One For All’ Tuai Kritik Soal Kualitas Visual

13/08/2025
Opening Trailer Film Animasi 'One For All', Foto  : Ist

titastory, Jakarta– Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-80 pada 17 Agustus 2025, Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail berencana menayangkan film animasi Merah Putih: One For All di bioskop mulai Kamis, 14 Agustus 2025. Namun, karya garapan Perfiki Kreasindo itu justru menuai kritik warganet yang menilai kualitas visualnya kurang layak tampil di layar lebar.

Di media sosial, sejumlah pengguna menyebut tampilan animasi film tersebut jauh dari ekspektasi, terlebih dengan kabar bahwa produksi film ini menelan biaya besar. “Tidak layak tayang di bioskop,” tulis salah satu komentar warganet.

Salah satu adegan dalam Film yang disoroti warga net, Foto  : Ist

Produser Bantah Terima Dana Pemerintah

Menanggapi kritik tersebut, produser Toto Soegriwo membantah keras tuduhan bahwa produksi film mendapat kucuran dana dari pemerintah.

“Kami tidak pernah menerima satu rupiah pun dana dari pemerintah,” tulisnya di akun X, Rabu (13/8/2025).

Toto mengimbau masyarakat tidak menyebarkan informasi bohong terkait pendanaan karena berdampak pada dirinya dan keluarganya. “Istri dan anak-anak saya juga mengalami tekanan mental akibat hujatan yang tersebar,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pertemuannya dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar hanya sebatas pemberian masukan terkait karakter, visual, cerita, video, dan trailer, tanpa bantuan finansial maupun fasilitas promosi. Toto juga menegaskan pihaknya tidak terlibat korupsi sebagaimana isu yang beredar.

Sorotan Adegan Kontroversial

Berdasarkan pantauan di media sosial, beberapa warganet menyoroti adegan dalam trailer yang memperlihatkan senjata api tersimpan di gudang desa. Adegan itu dinilai tidak tepat dan menambah alasan film ini dianggap kurang layak tayang di layar lebar.

Tentang Film

Film Merah Putih: One For All disutradarai Endiarto dan diproduseri Toto Soegriwo. Produksi disebut menghabiskan anggaran hingga Rp6,7 miliar. Ceritanya mengisahkan sekelompok anak yang berpetualang mencari bendera Merah Putih yang hilang untuk digunakan dalam perayaan kemerdekaan di desa mereka.

Film ini merupakan karya anak bangsa yang dibuat untuk memeriahkan 80 tahun kemerdekaan RI.

Penulis: Christin Pessiwarisa

 

error: Content is protected !!