titaStory.id, ambon – Berdasarkan informasi yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pusat, tentang dampak fenomena fase Full Moon (bulan purnama) yang akan terjadi pada, Sabtu, 3 Juni 2023 dengan potensi banjir rob, pihak BMKG Ambon menegaskan hal itu kurang berpengaruh di wilayah pesisir perairan Maluku.
Dilansir dari salah satu media nasional, Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo mengatakan bahwa fenomena Full Moon akan berdampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum dan itu juga dipengaruhi oleh Perigee (jarak terdekat Bulan ke Bumi) yang terjadi pada Selasa, 6 Juni 2023.
Dalam keterangannya, yang dilansir media ini, Kamis, (1 /6/2023), Eko menerangkan, hasil pantauan data water level diprediksikan pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di 20 wilayah pesisir Indonesia, termasuk di Maluku, dan akan terjadi di waktu yang berbeda.
Rilis salah satu media nasional yang diterima titaStory.id, 20 wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob akibat Full Moon dan Perigee adalah pesisir DKI Jakarta, Pesisir Nusa Tenggara Barat (NTB), pesisir Jawa Barat, pesisir Nusa Tenggara Timur (NTT), pesisir Jawa Tengah, Pesisir Bali, serta pesisir Jawa Timur. Hal ini juga konon akan terjadi pesisir Maluku, pesisir Maluku Utara, pesisir Kalimantan Barat, pesisir Papua Selatan, pesisir Kalimantan Tengah, dan pesisir Sulawesi Utara.
Mengkonfirmasi hal tersebut, Kepala BMKG Ambon, Djati Cipto Kuncoro yang dikonfirmasi titaStory.id, kamis (1/6/2023) via WhatsApp menegaskan, fenomena full moon dan dampak banjir rob tidak berdampak di wilayah Maluku.
“Kami belum dapat informasi resmi soal hal tersebut, karena fenomena yang terjadi adalah fenomena biasa, kendati puncak full moon atau bulan purnama akan terjadi sabtu besok, “jelasnya.
Dia juga mengungkapkan, untuk perairan Maluku ada sejumlah wilayah yang masih terjadi gelombang tinggi, yakni di perairan Banda, Aru, sehingga jika ada rencana bepergian yang tidak terlalu penting untuk dipertimbangkan.
” Ada sejumlah wilayah yang masih terjadi tinggi gelombang seperti perairan Banda dan Aru, dan sekitarnya, yakni 2,5 – 4 meter, sehingga jika ada rencana bepergian dan hal itu kurang penting untuk dapat dipertimbangkan, ” jelasnya.
Namun demikian Kuncoro tetap meminta agar warga Maluku untuk tetap waspada, dan pihak BMKG akan tetap setia memberikan informasi terupdate soal kondisi cuaca kepada masyarakat. (TS-02)
Discussion about this post